Kamis, 25 Juli 2013

Cerpen_Sepotong CINTA buat Regina


Assalamu alaikum……..waalaikum salam, ada apa nak ? “Tanya bu Regina’’. Bu Regina dipanggil sama kepala sekolah, katanya ditunggu dikator sekarang. Oh….iya terimah kasih yah, “ jawab bu Regina sambil tersenyum ”. sama-sama bu. Kemudian bu Regina bergegas menuju kantor kepala sekolah.
Tok…….tok……tok Assalamu alaikum, waalaikum salam “jawab kepala sekolah”. Ibu manggil saya, kalau boleh tau ada apa yah bu ? “ Tanya Regina ”. begini dua hari lagi kan kita akan mengadakan kemah di bukit baruga, bagaimana kalau selama perkemahan tersebut kamu terus nginap disana dan jagain anak-anak. Soalnya guru-guru yang lain ngak bisa nginap karena mereka harus mengurus keluarga mereka. Sedangkan kamu kan belum berkeluarga, jadi ngak ada salanya kalau kamu bantu jagain anak-anak di perkemahan. “ jawab kepala sekolah panjang lebar ”, emang perkemahannya berapa hari bu ? “ Tanya bu Regina lagi ”. empat hari tiga malam. Oh….kalau begitu saya siap kok bu “ jawab bu Regina dengan lantang ”.
Regina kayaknya senang banget bisa mendampingi anak-anak diperkemahan nanti soalnya Bu Regina yakin bisa bertemu dengan pak hasan yang merupakan guru idola bu Regina. Walaupun bu Regina baru 1 bulan lebih mengajar dan menjadi guru honorer di sekolah ini, tapi dia telah diberi kepercayaan penuh pada kepala sekolah untuk mengawasi anak-anak diperkemahan.
Gimana bu Sari, barang-barang sudah pada siap semua belum ? kayaknya masih ada yang kurang soalnya aku belum melihat tenda untuk kemah disini. “jawab bu Sari”.oh……saya kira semuanya dah lengkap semua. Setelah barang-barang semua dinaikkan keatas mobil barulah bu regina beserta rekan-rekan guru yang lainnya berangkat ke lokasi tempat dimana akan diadakan perkemahan. Panas terik matahari tak membuat bu regina mengeluh karena harus mendampingi anak-anak.
Hai……bu, kemah ibu dimana ? “ Tanya salah seorang guru laki-laki yang sedikit lebih tua dari bu regina”. Kebetulan kemah saya ada didekat kemah dari sekolah bapak. ”jawab bu regina sambil tersenyum”. Berarti kita tetaggaan kemah dong bu ? senang ketemu dengan ibu,kalau boleh tau nama ibu siapa ? “Tanya pak guru”. Nama saya regina, kalau bapak sendiri namanya siapa ? “ Tanya balik bu regina pada guru tersebut”. Nama saya darwis, jadi panggil saja saya pak darwis. Kalau ibu butuh bantuan bilang saja sama saya, sebisa mungkin saya akan membantu bu regina. “ucap pak darwis”. Terima kasih sebelumnya atas tawaran untuk membantu saya, jadi kalau saya butuh bantuan ngak repot lagi kan ada pak darwis yang bisa bantu saya. Iya kan pak ? “Tanya bu regina pada pak darwis”. Iya bu, tenang aja serahkan semuanya sama pak darwis,OK. Sory pak kayaknya perbincangan kita akhiri dulu soalnya masih banyak ingin dikerjakan, kasihan anak-anak tidak ada yang membantu mereka. Lain kali kita lanjut perbincangan ini yah pak ? “ tawar bu regina pada pak darwis ”.
Seperti biasa aktivitas yang dilakukan diperkemahan yaitu upacara yang diadakan saat menjelang sore dan dirangkaikan dengan latihan olah raga sepak bola yang dilakukan para siswa. Karena merasa gerah akhirnya bu regina mengajak siswa perempuan untuk mandi dirumah warga yang dekat dengan tempat perkemahan sekalian bu regina ingin bersosialisasi dengan para warga setempat. Menjelang malam hari kegiatan-kegiatan perlombaan diaktifkan kembali dengan beberapa rangkaian acara yang begitu menarik untuk dinikmati oleh para warga. Perlombaan demi perlombaan diadakan untuk memeriahkan suasana malam diperkemahan.
Itu bukannya pak hasan yah ? “tanya bu regina dalam hati”. Lebih baik kalau aku dekati pak hasan, mudah-mudahan pak hasan respek dengan kedatanganku “ucap bu regina dengan penuh harapan”. Pak hasan adalah guru idolanya bu regina soalnya selain pak hasan gagah dia juga berpenampilan yang rapi dan gara-gara pak hasan itulah sehingga bu regina dengan senang hati mengikuti acara perkemahan ini. “ pak hasan gimana anak-anak bimbingannnya bisa tampil maksimal tidak ? “ tanya bu regina pada pak hasan dengan wajah menantang”. Eh…….bu regina, ternyata ibu juga datang diacara perkemahan sekolah yah ? Alhamdulillah bu…..anak-anak dari sekolah saya bisa tampil dengan apa yang mereka sanggup tampilkan “ jawab pak hasan dengan begitu sopannya”.
Kira-kira sekolahnya siapa yah pak yah yang bisa membawa banyak piala ketika pengumuman perlombaan dibacakan nanti ? “ tanya bu regina pada pak hasan ”. kita berdoa saja bu….mudah-mudahan sekolah saya dan sekolahnya ibu juga bisa mendapat juara “ ucap pak hasan”. Amien………mudah-mudahan yah pak ? oh iya pak kalau begitu aku kekemah aku dulu yah sekalian saya mau mengecek kesiapan anak-anak tuk ikut perlombaan besok pagi. Assalamualaikum……” ucap bu regina dengan memberi senyuman manis pada pak hasan”. Waalaikumsalam…….” Jawab pak hasan”.
Bu regina pun melangkahkan kakinya dengan perlahan seakan berat untuk meninggalkan pak hasan. Tiba-tiba terdengar suara dari belakang punggung bu regina yang dari tadi memanggil-manggil bu regina. Ternyata suara itu milik pak darwis yang dari tadi bu regina tidak melihat batang hidungnya saat acara perlombaan baca puisi anak-anak. Bu regina dari tadi kok saya ngak lihat, emang bu regina berdirinya dibagian mana ? “tanya pak darwis dengan muka penasaran”. Oh……tadi itu aku berdiri dekat panggung acara perlombaan bersama pak hasan. “jawab bu regina dengan tersenyum pada pak darwis”. Kok bu regina bisa kenal dengan pak hasan ? “tanya pak darwis lagi pada bu regina”.
Begini ceritanya pak, kemarin itu tidak sengaja saya menabrak pak hasan. Jadinya saya minta maaf sama dia dan kita kenalan. Ternyata pak hasan itu baik loh pak darwis.” Ucap bu regina meyakinkan pak darwis”. Sori yah bu regina kayaknya saya mau kembali ke tenda kemah dulu soalnya masih ada yang ingin saya urus dengan rekan guru yang lain “ pamit pak darwis pada bu regina dengan wajah yang kesal”. Oh…..iya silahkan pak, sekalian saya juga ingin kembali ketenda kemah untuk istirahat. “ ucap bu regina”. Bu regina pun beranjak pergi menuju tenda kemahnya dengan raut muka yang sedikit mengantuk. Setiba di tenda kemah bu regina memanggil semua anak-anak untuk masuk tenda dan istirahat.
Selain alas tidur yang tidak enak, suasana dingin yang seakan membekukan tubuh, dan suara bising dari anak-anak berandalan yang sedang asyik berpesta didekat perkemahan. Ingin rasanya bu regina pulang secepatnya ke rumah karena tidak tahan dengan suasana ini. Tapi bu regina harus sabar karena ini adalah tantangan dan pengalaman baru bagi bu regina. Seandainya bukan karena pak hasan, aku mana mungkin mau ikut acara beginian “ gerutu bu regina dalam hati”. Ya allah…..mudah-mudahan malam ini segera berganti dengan pagi yang cerah. Bagaimana bisa mata ini terpejam, kalau diluar sana anak-anak berandalan itu masih aja ribut dan berteriak-teriak. “ ucap bu regina dengan rasa kesal”.
Suara adzan yang merdu itu telah membangunkan bu regina yang sedang terlelap dari tidurnya. “ anak-anak bangun, ini sudah pagi. Ambil air wudhu sana kemudian kita ke mesjid shalat subuh berjamaah. “perintah bu regina pada murid-muridnya”. Siap bu…..”ucap semua anak-anak yang sekarang bersama dengan bu regina”. Matahari pagi telah memancarkan sinarnya yang begitu cerah membuat suasana hati ikut senang melihatnya. Bu regina bersama anak-anak semuanya sudah segar dan siap untuk melaksanakan perlombaan-perlombaan yang telah direncanakan untuk hari ini.
Bu regina sedikit bosan berdiam diri ditenda tanpa ada yang menemani, akhirnya bu regina memutuskan untuk jalan-jalan disekitaran perkemahan sambil memantau jalannya perlombaan. Tak sengaja ketika bu regina sedikit tersandung oleh sebuah batu kecil, tiba-tiba saat bu regina menoleh kebelakang ia melihat pemandangan yang tidak menyenangkan buat hati bu regina. Bu regina kecewa dengan apa yang dilihatnya, ia seakan tidak percaya. Teryata pak hasan yang selama ini dipuja-pujanya telah mempunyai kekasih. Karena masih penasaran dengan apa yang dilihat bu regina barusan, bu regina pun ingin membuktikan kebenarannya itu. Lalu bu regina menghampiri pak hasan yang sedang asyik berpegangan tangan dengan cewek itu. Hem……hem….sori mengganggu pak hasan, kalau boleh tau perlombaan yang khusus untuk guru sebentar kira-kira jam berapa yah pak ? “tanya bu regina dengan ketus”. kayaknya sekitar jam 2 siang bu. “jawab pak hasan”. Ngomong-ngomong siapa tuh yang duduk didekat pak hasan, pacarnya pak hasan yah ? “tanya bu regina dengan rasa penasaran”. Kok bu regina bisa tau kalau kami pacaran ? “tanya balik pak hasan”. Oh….ngak cuma tebak saja pak “ jawab bu regina lagi”. Kalau begitu aku kesana dulu yah pak, ngak enak sama kalian entar mengganggu lagi. “ kalau begitu silahkan bu, “ jawab pak hasan”.
Bu regina melangkahkan kakinya, kakinya seakan beku seperti es yang sulit untuk mencair. Hati bu regina hancur berkeping-keping, harapannya pun musnah seketika untuk bisa mengenal lebih dekat pak hasan. Air mata pun tak tertahankan akhirnya airmatanya mengalir membasahi pipi bu regina yang baru saja dipoles bedak. Sungguh sesuatu yang tak ingin bu regina dapatkan. Dalam sekejap semuanya berubah dalam hitungan menit. Pupuslah sudah harapan terbesar dari bu regina. Regina…..regina kasihan banget sih nasib percintaan kamu “ ucap bu regina dalam hati yang sedang terluka”. Benar kata pepatah, kalau ada pertemuan pasti ada yang namanya perpisahan. Mungkin pak hasan bukan jodohku, jangan-jangan jodohku masih jauh dari pandangan mata “ucap bu regina sambil bertanya-tanya dalam hati”. Tiba-tiba pundak bu regina ditepuk dari belakang, “bu regina kok melamun aja?”. siapa sih, iseng banget ?, “ucap bu regina sambil membalikkan badan”. Ternyata dari tadi pak darwis sudah ada di belakang bu regina mendengar semua apa yang diucapkan bu regina.
Bu……mungkin bu regina benar kalau pak hasan itu bukan jodohnya ibu. Tapi aku yakin kalau jodoh bu regina itu tidak jauh dari pandangan bu regina. “maksud pak darwis apa yah ?”. “tanya bu regina dengan muka serius”. Sebenarnya saya mau minta maaf sama bu regina karena telah lancang mendengarkan semua apa yang ibu ucapkan tadi. Tapi jujur saya ikut prihatin dengan apa yang menimpa hati ibu sekarang. Saya tahu saya ngak pantas mengungkapkan semua ini tapi bu regina harus tahu, kalau sebenarnya beberapa hari ini saya telah jatuh hati sama bu regina. Saya juga ngak tahu kenapa perasaan ini muncul tapi mungkin inilah yang dinamakan jatuh cinta bu. “ucap pak darwis dengan muka yang meyakinkan pada bu regina”. Oh…..jadi maksud pak darwis kalau jodoh saya itu bisa saja adalah bapak ? “tanya bu regina lagi pada pak darwis”. Mungkin saja bu, kita kan tidak tahu jodoh kita siapa. Jangan-jangan kita berjodoh bu. Amien……” jawab pak darwis”.
Maaf pak, bukannya saya menolak tapi untuk saat ini saya butuh waktu untuk menenangkan hati saya. Jadi saya harap bisa memaklumi semua ini, tapi ngak ada salahnya juga sih untuk sementara kita jalani semua bagaikan air yang mengalir. Kita ikuti saja alirannya mau kemana, kalau memang kita jodoh Alhamdulillah tapi kalau memang kita bukan jodoh kita harus terima dengan hati yang lapang. “benarkan apa yang saya katakana pak ?”. “tanya bu regina pada pak darwis”. Iya bu….saya bisa mengerti dengan keputusan ibu. Mudah-mudahan kedekatan kita saat ini bisa membantu mengurangi rasa sakit hati ibu. Amien……”ucap bu regina dan pak darwis sambil bersamaan”.
Bu regina dan pak darwis sekarang lebih akrab dan hubungan mereka tambah dekat. Seakan-akan bu regina itu ngak pernah suka dengan pak hasan. Mereka berdua juga tampak kompak membina anak-anak di perkemahan untuk mengikuti setiap perlombaan. Bahkan pak darwis rela ikut bergabung di kelompok bu regina dalam pertandingan tarik tambang antar guru. Itu semua pak darwis lakukan untuk menyenangkan hati bu regina seorang yang selama ini ia dekati. Bu regina juga merasa nyaman bisa dekat dengan pak darwis, entah kenapa tapi itulah yang dirasakan bu regina sekarang. Sekarang bu regina tahu kalau cinta yang diharapkan itu tak seindah dengan apa yang didapatkan. Tapi terkadang cinta yang kita tidak lihat padahal cinta itu ada didepan mata kita, itu biasanya mendatangkan kebahagiaan buat kita.
Gin……”panggilan sayang pak darwis pada bu regina”, mungkin bu regina hanya bisa mendapatkan cinta yang sepenuhnya bila bersama dengan pak hasan pujaan hati bu regina. Tapi saya yakin walaupun saat ini saya hanya bisa memberikan sepotong cinta buat bu regina, tapi lain waktu dan lain kesempatan saya bisa memberikan sepenuhnya hati ini buat bu regina seorang bila bu regina sudah ikhlas melupakan pak hasan dan menerima saya seutuhnya buat ibu. “ucap pak darwis sambil memegang tangan bu regina”. Sambil tersenyum bu regina meneteskan air matanya karena terharu dengan apa yang diucapkan oleh pak darwis.

Damayanti Childiesh
14 ~ Agustus ~ 2009

Cerpen_Ngebet Punya Pacar


Cik……Cik….Cik suara percikan air yang membangunkan aku setiap pagi. Inilah aktivitas rutin nyokap setiap membangunkan aku sambil ngomel lalu berkata “Anak cewek ngak boleh bangun kesiangan karena nanti jadi perawan tua”. Sampai kata-kata itu aku hafal mati. Aku sering berfikir kenapa sih orang jaman dahulu selalu mengaitkan anak-anak mereka sama mitos yang ngak bermutu dan ngak jelas sehingga anak mereka minder sendiri.
Bete! Rini selalu bete’ dengan status jomblo yang melekat pada dirinya. Apalagi kalau malam minggu tiba, dia paling benci yang namanya malam minggu karena orang-orang pada pacaran, eh dia malah tinggal di rumah kayak orang bego. Rin…rin kenapa sih nasib kamu malang banget, “gerutuku dalam hati”.
Cewek….kalau boleh tahu sekarang sudah jam berapa yah? Kata seorang cowok yang menghampiriku dan membuatku jadi kaget sampai-sampai membuyarkan lamunanku. Dengan sedikit NEARFAST kuambil Handphone dari dalam tasku dan menyodorkannya ke cowok itu. “Terimah kasih” kata cowok itu sambil tersenyum padaku. Aku masih ingat cowok itu adalah salah satu cowok idolaku dikampus. Hem…enak kali yah kalau aku pacaran sama dia ”pikirku dalam hati”.
Tidak berapa lama, Rini merasa punggungnya di pukul seseorang. “Aduh apaan sih”? ia membalikkan badan dan langsung melihat dina yang tersenyum bego sambil marah-marah. Rin kamu budek yah? Kata dina sambil melotot. Enggak kok, emang kenapa? Jawab rini dengan ketus. Emang ngak tau kalau dosen tuh dari tadi masuk keruangan. Kata dina sambil menyeretku masuk keruangan.
Sepanjang mata kuliah IPA, herannya dina terus curhat sama aku. Ngak salah apa ini orang? Ternyata dia nyeret aku masuk keruangan Cuma untuk curhat doang bukan untuk belajar. “Nyesal deh ngak melanjutkan lamunanku tadi”, gerutuku dalam hati. Rin…! Kamu memang keterlaluan yah. Masa aku curhat kamu malah melamun sih, kata dina sambil mencubit pinggangku. Iya…iya aku ngerti kok “Sambil melempar senyuman manis pada dina”. Rin aku lagi FALLING IN LOVE nih sama seseorang kata dina dengan wajah yang berseri-seri. Siapa sih cowok itu sampai-sampai membuat muka temanku yang satu ini berubah warna seperti kepiting rebus? “ledek rini pada dina”.
Yah……! Ada deh, jawab dina. Yeh…! Nih orang curhat kok ngak tuntas. Din siapa sih nama cowok itu, aku kan jadi penasaran? “kata rini sambil memaksa-maksa”. Cowok itu anak kedokteran dan kalau ngak salah, salah satu teman kita naksir sama dia. Tunggu-tunggu “kata rini sambil berfikir”, jangan-jangan cowok itu DIKA yah? Kok kamu tahu. Yah…! Asal nebak aja, tapi benar kan? Iya….iya emang benar.
Dalam hati rini ingin rasanya ia memaki-maki dina. Hatinya sekarang hancur berkeping-keping, entah bagaimana lagi dia dapat menyatukan hatinya yang telah hancur. Niat jahat pun muncul di otaknya, untuk merebut dika dari dina. Dengan mata melirik, rini meminta nomor Handphone dika dengan alasan Cuma pengen ngerjain. Akhirnya dina pun memberikan nomor Handphone dika ke rini. Obrolan mereka pun berakhir setelah semua mata kuliah selesai.
Ketika sore hari menyambut, rini begitu sibuk mengutak-atik Handphonenya. Dia mengirim SMS romantis pada dika. Tapi sayang dika tidak merespon sms dari rini. “Semangat…semangat jangan menyerah’’, seruan rini dalam hati. Ketika malam telah sempurna dan pagi pun kembali menyambut dan memberi selamat pada dunia. Rini melangkahkan kaki ke kampus dengan wajah yang begitu berseri-seri.
Hey…kita jalan yuk hari minggu besok “kata rini sambil tersenyum pada lia dan dian. “It’s OK No Problem” jawab lia. Rini beralasan menjemput lia dan dian ditempat kostnya padahal dia Cuma pengen ketemu langsung sama dika dengan penampilan yang sempurna. Perasaan rini semakin menggebu, ingin rasanya hari yang dia tunggu telah tiba.
Hari-hari rini dilalui dengan berpose di depan cermin. Tiba-tiba saja dia tersentak , ternyata bunyi yang mengagetkan itu berasal dari Handphone yang tergeletak di atas meja.
“halo…Assalamu alaikum” waalaikum salam. Ada apa? Balas rini di balik handphone. “Sory rin kayaknya kita ngak jadi pergi besok. Emang kenapa? Rini pun membalasnya kembali. “aku ada acara keluarga. Oh…ngak apa-apa kok, jawab rini. Kemudian ditutupnya sekejap handphone rini dengan wajah kesal. Huh…gagal lagi deh “berontak rini”.
Berselang dua hari ketika rini berkunjung ke tempat kost temannya, idenya pun muncul untuk berkunjung ke kostnya lia padahal dia Cuma ingin ketemu dika saja. Dengan langkah tergesa-gesa dia ingin menaklukkan hati si dika. Setiba rini disana, herannya dika yang tidak pernah melirik rini di kampus tiba-tiba melototin rini tanpa berkedip. Walaupun pertemuan mereka itu Cuma sekejap, tapi tidak bisa dipungkiri kalau dika juga suka sama rini.
Handphone yang tergeletak diatas meja tiba-tiba berbunyi, ternyata itu SMS dari dika yang bertuliskan………
Ketika pandangan telah berlabuh pada satu hati
Paras wajahmu yang begitu indah selalu hinggap di otakku
Mungkin inilah yang dinamakan cinta pada pandangan pertama
Dan itulah yang aku rasakan ketika pertama kali bertemu denganmu
Maka izinkanlah aku masuk kedalam hatimu. Rini………I LOVE U
Rasa gembira dan tawapun meluap dari mulut rini. Dengan tergesa-gesa rini membalas SMS dari dika dengan singkat yang bertuliskan……I LOVE U TO. Walaupun ia sadari dia hanya dijadikan yang kedua bagi dika tapi bagi rini punya pacar itulah yang terpenting. Meski harus BACKSTREET dan melukai perasaan temannya sendiri.
Sudah satu bulan rini dan dika pacaran tanpa sepengetahuan dina, mereka backstreet. Kebahagiaanku tidak bisa kulukiskan dengan sederet kata “ucap rini dalam hati”. Tanpa sengaja rini menoleh, dibalik jendela kelas ia mendapatkan pemandangan yang tak sedap di pandang. Orang yang selama ini jadi pujaan hatinya, dengan tega berselingkuh dengan orang lain. Air matapun mengalir tak terbendung. Tanpa pikir panjang rini memutuskan hubungannya dengan dika melalui via sms atau pesan singkat.
Dideretan kursi bagian depan, nampak rini yang sedang asyik dengan lamunannya “Rini lagi ngelamun yah? Sapa dina. Rini pun tersentak dengan kedatangan dina secara tiba-tiba. “Aduh……Bikin kaget aja, sory deh jawab dina. Rin…aku mau curhat nih sama kamu!!! Emang kamu punya masalah? “tanya rini”. Rin…aku sudah putus sama dika. Hah…putus? Jawab rini dengan kaget. Dia playboy, mata keranjang, tukang selingkuh, terlalu agresif, pokoknya dia nyebellin “kata dina sambil menyumpah-nyumpahin dika.
Tiba-tiba ada perasaan bersalah menyelusup kehati rini. Dia takut dina marah karena perbuatannya selama ini. Dia berpikir keras bagaimana caranya meminta maaf pada temannya. Akhirnya rini jujur dan mengakui kesalahannya. Dina menatap rini cukup lama sebelum menjawab sambil tersenyum ragu. “Rin, aku tahu kok kalau kamu itu pacaran sama dika di belakangku atau kata lainnya BACKSTREET. Kalau ngak salah aku dengar kata itu dari BRAD PITT, secara dia kan orang bule. Bisa aja loh bercandanya, “balas rini”.
Jangan khawatir aku ngak marah kok, tapi kesalahan kamu kali ini jangan sampai diulangi lagi “kata dina sambil menasehatiku”. Sory yah din aku ngelakuin semua ini karena aku ingin ngerasain yang namanya pacaran. Ternyata cinta itu menyakitkan , nyesal deh gue NGEBET PUNYA PACAR.





Damayanti Childiesh

Cerpen_Senja Dipadang Ilalang


Senja hari ini begitu indah, semilir angin begitu merdu diikuti tarian lembut sang ilalang. Suasana ini mengingatkanku pada kejadian dua tahun yang lalu sebelum aku dirawat di rumah sakit karena koma. Entah mengapa hidupku langsung berubah drastis 360° bagaikan terhipnotis oleh dedi corbuzer. Hanya sepatah kata yang diucapkan oleh gadis berkerudung itu, hatiku langsung luluh lantah dibuatnya bagaikan tsunami yang menyerang Aceh pada saat itu. Suara lembut, dan kerudung berwarna hijau yang dipermainkan oleh angin membuat keanggunan seorang gadis soleha. Aku masih ingat saat itu aku masih berusia 16 tahun, belum masuk kategori dewasa bagi seorang laki-laki seperti saya. Saat itulah rasa ingin tahuku tentang segala hal muncul satu per satu menggerogoti kehidupanku. Apa yang seharusnya tidak dilakukan, terpaksa aku lakukan karena rasa keingintahuanku tentang hal-hal yang baru yang dapat merugikan diriku sendiri.
Saat itu di bawah pohon akasia dekat hamparan ilalang yang tak jauh dari kampung tempat dimana paman dan bibi tinggal, aku melampiaskan rasa sakit hatiku terhadap kedua orang tuaku yang tidak pernah peduli dengan keadaanku. Setiap aku frustasi dengan masalah yang aku hadapi dan tidak ada seorang pun yang mempedulikanku, hanya obat haram itulah yang selalu menemaniku dan menjadi sahabat sejatiku. Sulit untuk lepas dari pengaruh pil setan yang membuat tubuhku ini lemah tak berdaya ketika obat itu tidak aku kosumsi. Sempat aku dilarikan kerumah sakit dan nyaris nyawaku melayang gara-gara pil setan itu, tapi mungkin tuhan masih ingin melihat aku hidup dan bisa bertobat di jalannya.
*************
Waktu itu aku dalam keadaan SAKAU alias (Sakit Karena Putau) gara-gara tidak mengkomsumsi pil setan itu dikarenakan uang jajan yang diberikan oleh ayah tidak cukup untuk membelinya. Akhirnya aku yang dalam keadaan kacau terus berlari kebingungan dan merasa frustasi, tanpa sengaja aku tersesat di sebuah perkampungan yang tak jauh dari kota tempat aku tinggal. Saat itu aku terkulai lemas, badan terasa perih bagaikan teriris pisau tajam. Karena tidak kuat badanku kurebahkan di bawah pohon akasia dekat padang ilalang yang begitu indah. Ingin rasanya berteriak sekeras-kerasnya untuk minta tolong agar orang-orang datang membantuku, tapi apa daya sepatah kata pun sulit keluar dari mulut ini. Aku hanya bisa pasrah dengan keadaanku sekarang, tiba-tiba ada seorang gadis berjilbab hijau menghampiriku. “ adik,....apa kamu baik-baik saja ?” tanya gadis itu padaku dengan suara yang lembut. Entah mengapa badanku seakan bertenaga setelah mendengar suara gadis itu, dengan perasaan yang tenang dan teduh melihat sorot matanya akupun dapat menjawab pertanyaannya. “ aku butuh bantuanmu, bawa aku ke rumah sakit aku tidak kuat !!! ”. Gadis itu sempat mengucapkan sesuatu lalu pergi meninggalkanku, tapi saat itu keadaanku setengah sadar sehingga apa yang diucapkannya tidak begitu jelas kudengar.
************
Sejak saat itu aku tidak ingat lagi dengan apa yang kualami selama ini, orang yang menolongku dan orang yang merawatku. Tapi disaat mata ini terbuka setelah sekian lama terpejam karena di vonis dokter aku mengalami koma, yang kulihat di depan mataku hanyalah ruangan kosong dengan bau obat-obat yang begitu menyengat di hidungku. “ingin rasanya aku mati saja, kenapa mesti ada yang menolongku seharusnya aku dibiarkan saja mati di tempat itu dari pada aku hidup tapi tidak ada seorangpun yang peduli padaku”. Pikirku dalam hati dengan penuh rasa keprihatinan dengan keadaanku sekarang. “ Ternyata adik sudah sadar yah ?, suara seorang perempuan yag tiba-tiba mengagetkanku”. Ternyata perempuan itu seorang suster di rumah sakit tempat aku di rawat. “ iya mbak “ , jawabku dengan singkat dikarenakan kondisiku yang masih lemah. “Alhamdulillah yah dek,,,akhirnya kamu sadar juga setelah sekian lama terbaring koma”. Ucap suster itu yang dari tadi menatapku dengan penuh rasa kasihan.
“Sus....sus......ter, aku mau bertanya sama suster”. Maaf dek...bukannya aku tidak mau ditanya tapi kondisi adek sekarang masih lemah dan masih butuh perawatan yang intensif jadi sebaiknya pertanyaannya di simpan saja, nanti ketika kondisi adek sudah membaik baru pertanyaannya aku ladeni. “jawab suster itu dengan tersenyum manis padaku”. Oh....makasih banyak sus....ter, sama-sama dek. Mendingan sekarang adek istirahat dulu supaya kondisinya membaik. “ucap suster itu sebelum dia beranjak pergi”. Perlahan demi perlahan kondisiku semakin membaik, waktu yang kubutuhkan cukup lama sampai kondisiku betul-betul stabil. Aku senang akhirnya tiba saatnya pertanyaanku pada suster itu terjawab sudah. Hampir setengah jam suster itu menceritakan kejadian yang kualami sejak awal aku di rawat di rumah sakit ini sampai sekarang. Ternyata gadis berkerudung hijau itu adalah seorang bidadari penolong bagiku. Aku pikir dia tidak peduli padaku tapi ternyata dia pergi untuk mencari bantuan pada penduduk desa.
*********
Satu tahun tujuh bulan aku mengalami koma, aku tahu semua ini dari cerita suster Rina yang selama ini merawat aku sampai aku tersadar dari koma. Setelah tersadar dari koma aku butuh waktu 5 bulan untuk proses pemulihan. Ternyata sudah dua tahun aku terbaring di tempat tidur ini tanpa bisa berbuat apa-apa. Hari ini tepatnya tanggal............ini merupakan hari yang telah di jadwalkan oleh dokter untuk membebaskanku pulang ke rumah. Setelah berpamitan dengan dokter dan para suster yang ada di rumah sakit itu khususnya suster rina, aku melangkahkan kaki dengan harapan aku menginjakkan kakiku di rumah sakit untuk yang terakhir kalinya. Dengan tergesa-gesa aku ingin pulang ke rumah dan memeluk kedua orang tuaku. Walaupun sampai saat ini mereka tidak begitu memperhatikanku tapi setidaknya mereka adalah orang yang telah membesarkanku dan membiayaiku sampai sekarang. Aku ingin minta maaf pada mereka, karena aku telah banyak berbuat salah.
Suasana rumah yang aku rindukan ternyata tidak berubah sama sekali, tetap sepi dan hanya suara cempreng mbok sumi yang selalu menghiasinya. Aku sempat bingung karena lupa dengan kamarku sendiri padahal kamarku merupakan surga pribadiku. Di kamar itulah aku sering berbagi dengan sahabat sejatiku yaitu obat haram. Kubuka perlahan kamarku, kuintip celahnya sedikit demi sedikit tidak ada yang berubah masih seperti dua tahun yang lalu. Tak sabar rasanya ingin kurebahkan tubuh ini di kasur empuk yang sepreinya sudah diganti dengan seprei gambar logo inter milan, club sepak bola favoritku. Mbok sumi sudah tau kalau hari ini aku sudah bisa pulang kerumah, makanya mbok sumi langsung mengganti seprei kasurku dengan seprei kesukaanku. Kupandangi satu persatu isi kamarku tak ada yang istimewa, tapi ada sesuatu yang menarik perhatianku. Secarik surat yang berwarna pink, ternyata surat itu adalah undangan pernikahan. Undangan itu kubuka dengan rasa penasaran, kata demi kata kubaca dengan seksama. Tapi aku masih bingung dengan undangan itu, tiba-tiba selembar foto jatuh dari bungkusan undangan itu.
Mata ini langsung menatap sosok wanita anggun yang mengenakan busana muslim itu, pandangan ini masih lekat pada sosok wanita itu. “Astaga.........inikan cewek yang pernah menolongku ???” ucapku dengan ekspresi kaget. Kubalik kembali undangan itu, ternyata Zahra Ramadani nama gadis itu, seorang gadis soleha yang lembut hati dan tutur katanya. Tanpa pikir panjang aku bergegas meninggalkan kamarku untuk mencari keberadaan gadis itu. Tak tahu kemana aku harus mencari keberadaan gadis itu , yang jelas aku harus ketemu dengannya dan mengucapkan terima kasih padanya. Karena dia adalah sosok bidadari penolong bagiku.
*************
Sudah seharian aku keliling kesana kemari untuk mencari gadis itu, tapi sedikutpun aku tidak mendapat informasi tentang keberadaannya. Akhirnya kuputuskan untuk pulang kerumah dan kembali mencarinya besok pagi. Hari ini begitu melelahkan, tapi aku tidak akan menyerah. Aku harus menemukan gadis itu meskipun aku harus mengelilingi isi dunia ini sekalipun “ucap Rio dengan rasa optimis”. Malam itu Rio begitu gelisah hingga tidak bisa tidur memikirkan gadis itu. Gadis yang selama ini dicarinya, ternyata sebentar lagi akan menjadi milik orang lain.
Keesokan harinya saat mentari menyapaku dengan senyuman hangatnya, kulanjutkan pencarianku yang sempat terhenti oleh gelapnya malam. Kawasaki ninjaku yang siap menemaniku, kini melaju dengan kecepatan tinggi bagaikan seorang pembalap moto GP yang beradu kecepatan di arena balapan. Dari kota satu ke kota yang lain kutelusuri tapi sedikitpun tak kutemukan jejak gadis itu. Sampai saat ini pun tak ada hasil yang kudapatkan, hanya rasa letih yang bersarang di badanku yang masih lemah ini. Senja sudah berada diperaduannya, kubalikkan arah menuju tempat yang selalu memberiku rasa ketenangan. “Rio........kamu mau kemana, kamu tidak mau singgah di rumah paman?” teriak paman ketika melihatku lewat di depan rumahnya. “aku mau ke bukit padang ilalang yang dekat sungai itu paman, nanti sebentar aku singgah”. Ucap Rio sambil mengurangi kecepatan motor yang dikendarainya. Dari kejauhan rio melihat sosok gadis berjilbab yang sedang menari-nari menikmati senja yang begitu indah saat itu. Semakin dekat posisi rio dengan tempat itu semakin lebar pula senyuman di bibirnya. Dia yakin benar kalau gadis yang dia lihat sekarang adalah Zahra yang selama ini dicarinya.

“Hay.........kamu masih ingat denganku?” ucap Rio dengan tersenyum lebar pada gadis itu. “Waalaikum salam warahmatullahi wabarakatu.......insya Allah aku masih ingat” jawab gadis itu dengan suara yang lembut. Aku masih memandangi senyuman dari gadis itu, begitu menenangkan hati. Sampai-sampai mata ini tak berkedip melihat senyuman yang begitu indah untuk kedua kalinya aku melihat senyuman itu. “Afwan kanda,,,tidak sepantasnya kanda menatap ukhti seperti ini, karena bisa membuat zina mata bagi kita berdua”. Sekejap aku tersadar dari pandanganku, karena kata-kata yang keluar dari mulut mungil gadis itu. Entah apa yang ia katakan yang jelas aku tidak mengerti dengan perkataannya. Spontan aku tertawa terbahak-bahak sambil berkata “ maaf....aku tidak mengerti dengan apa yang kamu katakan tadi ” ucap Rio yang salah tingkah di depan gadis itu. Kujulurkan tanganku dan hendak berkenalan dengannya, tapi dia cuma tersenyum manis sambil menempelkan kedua tangannya danditaruh di depan dadanya. “ Afwan....kita bukan muhrim” ucap gadis itu singkat.
Senja saat itu begitu indah, dihiasi senyuman manis dan kerudung putih yang menari-nari tertiup angin. Hampir satu jam aku bercengkerama dengan gadis itu, banyak hal yang dapat kupelajari dari semua perkataannya. Tak sedikitpun kata-kata kasar yang keluar dari mulutnya. Hanya kata Subuhanallah yang pantas dia dapatkan untuk sanjungan bagi gadis seperti dia. Kata itu aku contek dari gadis itu, seorang bidadari dunia yang tidak gelap mata dengan kehidupan dunia. “Afwan....kanda, senja hampir meninggalkan kita. Saatnya ukhti pamit untuk pulang karena sebentar lagi akan memasuki waktu shalat magrib”. Ucap Zahra sambil berdiri dan beranjak pergi. Aku pun berdiri sambil bergegas mengikuti langkahnya, “Zahra.....aku lupa, aku ingin ketemu denganmu untuk mengucapkan banyak terima kasih atas pertolonganmu saat itu”. “Sama-sama” ucap Zahra dengan singkat dihiasi senyuman manis dibibirnya. Sejak saat itu Rio tidak pernah lagi ketemu dengan Zahra, mungkin itu pertemuan terakhir antara mereka berdua. Karena setelah Zahra menikah dengan seorang ustadz pilihan orang tuanya ia harus meninggalkan kampung halamannya dan imigrasi ke negeri Jiran Malaysia mengikuti suaminya yang mendapat tugas kerja disana.
Zahra adalah bidadari penolongku yang sengaja dikirim tuhan untuk meluruskan jalan hidupku. Berkat nasehat zahra yang bagiku begitu singkat ternyata membawa segudang ilmu. Walapun pertemuanku dengannya sangat singkat tapi aku bersyukur hidupku bisa berubah berkatnya. Sehebat-hebatnya Ustadz Jefri berceramah, tak sehebat nasehat Zahra padaku saat itu. Kini aku sadar dunia ini hanya tempat persinggahan sementara, dan akhiratlah yang kekal nantinya. Mulai sekarang apa yang dikatakan Zahra saat itu, aku akan terapkan dalam hidupku dan akan kubagi pengalamanku dengan orang-orang terdekatku. Aku masih ingat kata-kata Zahra “semakin banyak kita berbagi ilmu dengan orang lain, maka semakin banyak pula amal ibadah yang Allah akan berikan pada kita”. Ucap rio pada mbok sumi saat ia menceritakan pengalaman religinya bersama Zahra gadis idamannya itu.

Damayanti Childiesh
13- Mei - 2012

Cerpen_Lebaran Buat FITRI


Fitri……..kamu mau kemana ??? tanya ibu pada fitri. Mau ke warnet bu……sebentar soalnya ada tugas dari kampus yang ingin fitri cari. Sejak fitri mengenal yang namanya facebook tiga sampai empat kali dalam satu pekan fitri ke warnet, minta isinya sama orang tuanya sih untuk kerja tugas padahal tugas dari kampusnya sih sedikit tapi kalau sudah main facebook fitri kadang lupa waktu. Sudah dua warnet yang disinggahi oleh fitri tapi semuanya pada full, maklum dalam suasana puasa begini anak muda sekarang ngabuburitya di warnet sambil nunggu waktu beduk buka puasa. Akhirnya fitri ketemu juga dengan warnet yang ngak terlalu banyak pengunjungnya.
Seperti biasa fitri mencari-cari temannya lewat facebook dan ADD temannya itu supaya bisa berteman lewat FB. Tiba-tiba fitri teringat dengan teman SMPnya yang bernama jazar, akhirnya fitri pun mencoba mencari tau tentang temannya itu. Dan Alhamdulillah akhirnya fitri menemukan facebook temannya itu. Entah kenapa pas melihat foto temannya fitri langsung tertarik untuk mencari tau keberadaan temannya itu. Tanpa pikir panjang fitri langsung mengirimkan pesan di dinding facebook temannya itu “ Hai jazar……..apa kabarmu ??? ” itulah bunyi pesan fitri buat temannya.
Tak terasa waktu berlalu begitu cepat,,,,fitri menghabiskan waktunya hampir dua jam di warnet. Karena sudah bosan main facebook, fitri pun beranjak dari tempat duduknya dan menuju bilik kasir untuk membayar. Fitri senang banget karena akhirnya fitri menemukan teman lamanya yang selama ini dia cari-cari dan ingin sekali rasanya fitri ketemu dengan jazar karena sudah 7 tahun fitri berpisah dengannya. Fitri yakin sekali bisa ketemu lagi dengan si jazar yang selama ini di rindukannya. “ Ya…….Allah jika engkau menghendaki maka pertemukanlah aku dengannya, kumohon dengan sangat ya Allah”, ucap fitri dalam hati.
Berselang beberapa hari fitri membuka lagi facebooknya lewat HP yang baru saja dia beli. Pas fitri buka beranda facebooknya, tau-taunya ada 2 pesan yang masuk. Fitri kaget dan penasaran, dia bertanya-tanya dalam hati “ kira-kira ini pesan dari siapa yah”?. Tanpa pikir panjang fitri pun membuka pesan itu, ternyata pesan itu dari si jazar dan yang satunya lagi dari seseorang yang fitri baru kenal. Karena tidak sabaran akhirnya fitri pun membuka pesan dari jazar. “ Alhamdulillah kabarku baik,,,klo boleh tau kamu siapa ?”. fitri pun membalas pesan tersebut dengan singkat “ masa lupa, aku ini teman SMPmu dulu”.
Keesokan harinya saat fitri membuka facebooknya lagi, ternyata pesan dari jazar datang lagi. Fitri senang karena dapat respon begitu cepat dari jazar. Fitri sampai gede kepala saat jazar mengirimkan pesan pada fitri yang bertuliskan “ aku pangling loh saat melihat foto kamu, klo boleh tau nama panjang kamu siapa soalnya aku dah lupa”? tanya jazar lewat pesannya di dinding facebook fitri. “ fitri rahayu teman SMPmu dulu waktu kelas III.4 di Snepal”. Balas fitri lewat pesan kepada jazar. Beberapa hari kemudian akhirnya mereka akrab lagi karena tukaran nomor telepon. Sms silih berganti dikirim, maklum kangen-kangenan sama teman lama.
Fitri bersyukur karena puasa tahun ini benar-benar membawa anugerah terindah buatnya. Bisa akrab lagi dengan jazar adalah dambaan fitri sejak dulu karena mereka sudah terpisah beberapa tahun. Dengan pedenya fitri berpikir bisa dengan mudah mendapatkan cinta dari seorang jazar, maklum fitri kan orangnya narzist abies………” jazar, kamu pasti langsung jatuh cinta kalau kamu bertemu langsung denganku, secara aku yang dulu dengan aku yang sekarang sudah berbeda 360º ” , ucap fitri dengan rasa pede. Tiba-tiba fitri dikagetkan oleh suara dari hadphonenya ternyata si fandy nelpon, sebenarnya fitri malas angkat telepon dari si fandy tapi fitri kasihan jadi terpaksa dia angkat deh.
Fandy adalah teman facebook fitri yang baru kenal tapi sebenarnya fitri sempat pernah ketemu sama fandy dan kenalan di bawah tangga rektorat kampus. Walau fandy ngak pernah ungkapkan perasaannya sama fitri tapi fitri yakin kalau fandy itu naksir berat sama dia. Fitri gitu loh,,,,,si ratu narsizt, he……he “ ucap fitri sambil cengengesan “. Puasa tinggal beberapa hari dan sebentar lagi lebaran, seperti biasa ketika menjelang lebaran fitri dan sahabatnya hunting baju-baju terbaru di Mol bareng sahabatnya si Astri. Saat di parkiran motor tak sengaja fitri melihat jazar saat fitri membelokkan motor maticnya yang nagkring di parkiran. Fitri mengusap matanya ia seakan tidak percaya dengan apa yang dilihatnya, fitri yakin sekaligus ragu dengan apa yang dilihatnya barusan soalnya fitri cuma melihat sepintas sosok jazar yang begitu memukau bagi fitri. Astri pun kaget dengan ekspresi wajah sahabatnya yang tiba-tiba berubah, “ fit….kamu kenapa ?, emang kamu lihatin siapa sih ? “ tanya astri pada fitri dengan muka penasaran ”.
Sob……aku barusan melihat jazar, cowok pujaanku itu loh yang pernah aku ceritain sama kamu. Kalau begitu kita samperin aja tu si jazar biar kamu ngak penasaran gini “ ajak si Astri pada sahabatnya ”. yang benar aja kamu, masa aku ketemu dia dalam keadaan yang cumel gini. Malu dong sama dia, entar dia malah ilfil melihat keadaanku yang sekarang. Lagian dia sudah janji kok sama aku tuk datang kerumah silaturahmi pas habis lebaran. Serius kamu sob….?” Tanya astri pada fitri”. Ya iyalah,,,,fitri gitu loh. Fit….kalau si jazar itu datang kerumahmu jangan lupa kenali aku yah sama dia, soalnya aku penasaran banget sama cowok yang sudah membuat sahabatku ini jadi sedikit stres “ pinta astri pada fitri ”. ok deh sob…..apa sih yang ngak buat loh “ jawab fitri sambil mencubit pipi tembem sahabatnya”.
Allahu akbarullah….3x lailaha illallah huallahu akbar, allahu akbar walillahilham. Gema takbir berkumandang dimana-mana menghiasi lebaran penuh fitrah ini. Tak lupa fitri meminta maaf dan mencium tangan kedua orang tuanya yang selama setahun terakhir ini fitri banyak buat salah sama mereka yang telah bersusah payah merawat fitri dengan baik. Fitri bersyukur di lebaran tahun ini dia masih sempat berkumpul lengkap dengan keluarganya. Seperti biasa pada saat lebaran perut fitri jadi buncit karena banyak makan makanan yang serba lezat buatan ibunya. Tak heran kalau semakin hari berat badannya fitri bertambah dan agak gemukan.
Fitri…..bangun nak, cepat bangun. Sepupu kamu meninggal “ ucap ibu saat membangunkan fitri ”. apa bu ? emang siapa yang meninggal “ tanya fitri heran pada ibunya ”. Sepupu kamu yang dirawat di rumah sakit bayangkara yang meninggal “ jawab ibu ”. fitri bergegas bangun dari tempat tidurnya kemudian mandi dan bergegas melayat dirumah duka. Fitri sedih sekali karena dihari lebaran yang seharusnya bersenang-senang malah harus berduka karena salah satu keluarganya telah dipanggil oleh sang pencipta. Fitri berharap dibalik semua ini ada hikmah yang terkandung didalamnya. Tiba-tiba jazar menelpon fitri disaat fitri lagi sibuk mencari sendal barunya yang dari tadi fitri cari tapi ngak ketemu juga. Fitri senang karena jazar membawa kabar gembira, sekarang posisi jazar berada didekat rumah fitri. Fitri masih sibuk saja mencari sandal yang hilang, selang beberapa menit fandy juga menelpon fitri dan rencananya dia juga ingin kerumah fitri sekarang juga. Fitri bingung harus ketemu sama siapa terlebih dahulu, akhirnya fitri memutuskan menjemput kedua cowok yang ingin berkunjung kerumahnya ditempat yang sama yaitu dekat SD yang letaknya tidak jauh dari rumah fitri.
Hati fitri sekarang campur aduk, di satu sisi dia bahagia bisa bertemu lagi dengan jazar dan fandy sekaligus disisi lain fitri kesal karena sendal barunya itu belum ketemu juga. Fitri melaju dengan santai memakai motor maticnya menjemput kedua cowok tersebut. “ subuhanallah…..benarkah dia jazar yang selama ini kurindukan ? “ucap fitri dengan rasa kagum dan terpesona melihat penampilan jazar yang berubah drastis”. Ya allah……hati ini deg….degan melihatnya, ada apa denganku ya allah ??? “ tanya fitri dalam hati”. Tanpa pikir panjang fitri menghampiri jazar dan menyapanya dengan senyuman dan juga menyapa fandy yang sudah dari tadi menunggu kedatangan fitri. Kalau begitu sekalian aja kalian berdua ikut saya kerumah, ok “ ajak fitri pada jazar dan fandy “.
Setiba di rumah fitri bingung harus ngajak ngobrol siapa terlebih dahulu, tapi fitri bersyukur jazar memulai topik pembicaraan terlebih dahulu jadinya fitri bisa tenang dan menghangatkan suasana yang kaku antara mereka bertiga yang baru saja bertemu lagi. Obrolan terus berlanjut dan di selingi beberapa pertanyaan oleh fitri yang masih penasaran dengan menghilangnya kabar dari jazar. Tak lama kemudian fandy pamit pulang, mungkin karena dia merasa bosan dan seakan dicuekin oleh fitri yang sedang sibuk ngobrol dengan jazar. Hati fitri makin penasaran dengan kedatangan jazar yang seakan menjadi sosok yang telah lama hilang dalam hidup fitri.
Hari ini tak mungkin dilupakan oleh fitri karena hari ini adalah hari yang terindah yang dilewati fitri seharian bersama jazar yang selama ini dinantikan dan dirindukan oleh fitri. Fitri masih tak percaya dengan apa yang dialaminya hari ini, ia merasa ini semua seakan hanya mimpi belaka. Mungkin dibalik kesedihannya fitri tadi dibalas dengan kedatangan jazar yang begitu tiba-tiba. Ya…..Allah ini adalah lebaran yang paling terindah buat fitri. Terima kasih ya Allah atas semua yang telah kau rencanakan buatku dan orang-orang terdekatku.









Damayanti Childiesh
13 November 2010

Cerpen_Miss Patah Hati


Namaku Aprilia Adisti, aku biasa dipanggil April. Aku heran kenapa orang tuaku memberiku nama Aprilia padahal aku lahir di bulan januari. Tapi nama bagiku ngak terlalu bermasalah. Yang penting aku punya nama itulah yang paling utama. Kata orang-orang aku hitam manis dan ngak ngebosanin apabila dilihat.
Muka ok, body lansing, baik hati lagi. Kurang apalagi yah ? kok dalam masalah percintaan aku gagal terus ? “tutur april didepan cermin’’. Aku masih ingat setumpuk masalah percintaan yang aku alami dua tahun yang lalu. waktu itu aku masih berusia 15 tahun, aku juga baru merasakan yang namanya jatuh cinta. Kata orang-orang sih namanya puber pertama. Dimana perasaan suka sama seseorang yang begitu menggebu-gebu dan kita tidak dapat mengontrol diri kita sendiri.
Iwan adalah laki-laki yang pertama kali membuat aku jatuh cinta tapi sayang dia malah mencintai sahabatku sendiri, terpaksa deh aku mengalah. Dua bulan kemudian aku ketemu dengan didi, orangnya baik dan ngak banyak tingkah tapi sayang baru satu minggu pacaran dengannya terpaksa harus putus karna dia ketahuan homo seksual. Satu bulan berikutnya aku pedekate dengan bili, tapi sayang kita pacarannya cuma tahan satu bulan. Gara-gara dia terlalu agresif. Tiga bulan berikutnya aku mengincar cowok yang bernama baim, baru pedekate eh…….keburu meninggal duluan. Sedih rasanya ditinggal baim tapi apa boleh buat mungkin sudah takdirnya “ucap april dengan sedih”. Disitu aku mulai berfikir dan ingin menata kembali hidupku yang selalu dibutakan oleh cinta.
Hampir satu tahun aku hidup menjomblo. Hidup tanpa adanya seorang kekasih yang selalu menemani. Ternyata tanpa seorang kekasih rasanya hampa hidup ini “ucap april dalam hati”. Tiba-tiba handphone yang berada diatas meja belajar berbunyi, dengan cepat kupencet tombol ok. “hai….pril, kita bisa ketemu besok kan ?. “suara dibalik handphone”. Boleh tapi kalau boleh tau ini siapa yah..? “tanya april”. Aku bayu, masa lupa. Kitakan baru kenalan dua minggu yang lalu. “balas bayu dibalik handphone”. Ok “balas april lagi’.
Seminggu habis percakapan ditelpon itu april dan bayu akhirnya ketemuan di suatu tempat. Aku bahagia saat itu bisa ketemu cowok yang baik dan sopan, banyak bahan yang jadi perbincangan diantara kita berdua. Tak lama kemudian bayu mengajakku ke tempat sepi, katanya ada sureprise yang ingin diperlihatkan buatku. Tanpa pikir panjang akhirnya akupun mengikuti saran dari bayu. Sampai ditempat itu bukan sureprise yang didapatkan oleh april malah dia dicegat oleh preman yang mungkin saja itu suruhan dari bayu. Rasa cemas bersarang di hati april, aku takut aku ngak tau harus berbuat apa “ucap april dalam hati yang sedang cemas”.
Terlintas dibenak april, ia baru ingat kalau dia itu jago karate. Tak ada salahnya jurus yang pernah diajarkan oleh bang samiun yang merupakan guru karate yang paling hebat di kampung april. Jurus demi jurus april keluarkan untuk melawan preman-preman suruhan bayu itu. Akhirnya mereka semua takhluk ditangan april. Dengan bangganya april tertawa terbahak-bahak sambil melemparkan batu kearah preman-preman itu. Mereka pun menyerah dan kabur dari hadapan april, bayu yang dari tadi heran melihat jurus-jurus yang dikeluarkan oleh april pun lari terbirit-birit. Rasa cemas yang dari tadi bersarang di hati april kini telah menghilang, april bersyukur karena tidak terjadi apa-apa pada dirinya. April pun bergegas beranjak pergi dari tempat itu, april takut bahaya mengancamnya lagi bila dia tinggal berlama-lama di tempat itu. April berjanji di dalam hatinya untuk tidak pacaran dulu sampai dia lulus sekolah. Dia masih trauma dengan makhluk yang bernama laki-laki. Tak jarang ketika dia jalan-jalan dan bertemu dengan seorang pria, dia pasti menghindar.
Seminggu setelah kejadian itu april memutuskan untuk pindah sekolah dan masuk ke sekolah pesantren. Pesantren Assalam adalah pesantren yang jauh dari keramaian dan suasananya sejuk sekali. Pesantren itu khusus untuk kaum hawa, jadi april ngak usah khawatir untuk ketemu dengan pria, paling kecil kemungkinan 2 sampai 3 orang pria yang merupakan pengajar di pesantren itu. Hari pertama di pesantren april langsung akrab dengan teman-teman barunya. April juga punya teman sekamar namanya Denisa, orangnya baik dan ramah beda dengan teman-teman yang lainnya. Teman-teman yang lain memanggilnya deni, maklum cewek ini dandanannya tomboy abies. Meskipun tomboy anak itu supel banget, bahkan hampir setiap hari april dijajanin sama dia meskipun april ngak minta sama dia.
Pril………..boleh ngak aku memeluk kamu sebentar saja ? soalnya malam ini aku kedinginan banget. “ pinta deni pada april yang tiba-tiba membangunkan dari tidur lelapnya”. April kaget banget mendengar permintaan dari sahabatnya itu, tapi april bisa memakluminya karena malam ini suasananya benar-benar dingin sekali. “ boleh den, lagian malam ini juga aku merasa kedinginan. Sampai pagi menjelang tangan deni tetap erat memeluk april. Sejak kejadian itu tiap malam mereka tidur bareng, tanpa ada sedikitpun rasa curiga april terhadap deni.
Pril………..aku suka kamu sejak kita sering tidur bareng, aku ingin kamu jadi pacar aku. “ ucap deni pada april”. A……..pa den, aku ngak salah dengar nih ??? kamu lagi ngak bercanda kan, mana mungkin kamu cinta sama aku. Aku kan seorang cewek sama kayak kamu ? “ jawab april dengan gagap ditambah raut muka yang tidak percaya dengan apa yang didengarnya barusan dari mulut deni”. Aku serius pril,,,sejak aku merasakan sakit hati oleh perbuatan seorang laki-laki aku memutuskan masuk ke pesantren ini. Dan sejak itu aku mulai mengenal yang namanya cinta sejati dengan seorang wanita yang tak akan pernah menyakiti hatiku. Tapi sayang umurnya tak cukup panjang untuk dapat menerima cinta dariku, akhirnya dia meninggal karena penyakit yang dideritanya. Cewek itu mirip banget dengan kamu pril,,,,makanya sejak pertama kali melihat kamu aku yakin kamu itu adalah cinta sejatiku yang muncul kembali. April merasa kasihan dengan apa yang deni alami sekarang dan tanpa pikir panjang april pun menerima cinta deni. April yakin dia ngak akan disakiti lagi bila dia pacaran dengan sesama jenisnya.
Hampir satu minggu mereka menjalin hubungan tanpa sepengetahuan teman-teman dan pengajar di pesantren Assalam. Tak ada seorang pun yang curiga dengan apa yang mereka perbuat sekarang. Terkadang mereka bercumbu dikala gelapnya malam menjelang, tak ubah layaknya seorang pasangan muda-mudi yang sedang dilanda mabuk cinta.
“ pril……….boleh tidak aku mencium kamu? “Tanya deni pada april dengan sangat”. Boleh den, kalau itu kemauan kamu aku tidak bisa menolak. Tiba-tiba deni mencium bibir april yang mungil itu dengan penuh gairah.
“ Astaga…….apa yang april dan deni lakukan disana?”. Ucap salah satu satriwati yang tanpa sengaja melihat perbuatannya itu. Santriwati itu pun akhirnya menghampiri deni dan april sambil mengagetkan mereka berdua yang sedang asyik berciuman.
“ Ternyata kiamat sudah dekat, “ucap santriwati itu dengan lantang”. Deni dan april pun kaget dan akhirnya mereka menghentikan perbuatannya itu dengan cepat. A…….isyah sejak kapan kamu berada disini ? “Tanya april dengan gugup”. Benar kata ustadz ternyata kiamat itu sudah dekat, bayangkan saja ada makhluk tuhan yang nyata-nyata sudah disiapkan pasangan masing-masing eh……malah mencintai sesama jenisnya. Nausubillahi minzalik, “ucap aisyah dengan muka jijik melihat perbuatan temannya itu”.
Sekarang kalian berdua ikut saya menghadap pak ustadz dan bu ustdaza untuk menjelaskan alasan kalian melakukan perbuatan zinah tersebut ! “ pinta aisyah pada deni dan april yang sedang tertangkap basah”. Dengan hati yang berat akhirnya april pun melangkahkan kakinya meninggalkan tempat itu menuju ketempat pak ustadz. April menjelaskan panjang lebar kepada pak ustadz serta mengaku bersalah dan tidak akan mengulanginya kembali, sedangkan deni malah kabur dan meninggalkan pesantren itu. April sadar perbuatannya itu merupakan kesalahan terbesar yang sulit untuk dimaafkan tapi untungnya pak ustadz dan bu ustadza bisa memaafkannya.
April memutuskan untuk belajar sungguh-sungguh di pesantren itu dan berjanji tidak akan mengulangi perbuatannya untuk yang kedua kalinya. Sejak saat itu april makin rajin beribadah dan memperkuat ajaran islam yang telah diajarkan oleh pak ustadz Rahman. April baru sadar ternyata kehidupan itu penuh dengan cobaan dan rintangan yang tidak dapat kita hindari tetapi kita harus menghadapinya dengan hati yang ikhlas dan penuh kesabaran. Insya allah kita bisa menghadapinya karena allah itu tidak memberikan kita cobaan diluar kemampuan kita. Ha…..ha….ha ternyata dari sebuah pengalam itu aku jadi bisa berpikir lebih dewasa. “ ucap april dalam hati sambil tertawa cengengesan”.





Damayanti Childiesh
13 Februari 2008


Cerpen_Mak Combalang Terjebak Cinta

Semilir angin sepoi-sepoi membuatku terhanyut dalam indahnya suasana sore hari ini, beban hidupku seakan menghilang tertiup oleh angin. Ingin rasanya suasana hari ini ngak berlalu meninggalkanku sampai kapan pun. Andai saja semua khayalanku itu jadi kenyataan, mungkin hidupku ini akan sempurna banget. He….he…he “ gumamku dalam hati”. Tapi seandainya semua khayalan bias jadi kenyataan pasti hidup ini garing banget, ngak seru deh.
Oh….iya aku lupa, aku kan punya janji sama klien baru aku. Mudah-mudahan rencanaku untuk comblangin dia berhasil, supaya isi dompet bias tebal lagi.“ ucap si ratu mak comblang sambil ketawa cengengesan”. Dengan lihainya si ratu mak comblang pun beraksi dan mengatur rencana sebaik mungkin supaya target dia untuk comblangin temannya bias berhasil dengan cepat.
*********
Nal….kamu memang benar-benar mak comblang paling top deh“ ucap tami pada nala dengan bangga”. Emang ada apa tam ? “ Tanya nala dengan heran”. Aduh masa sih si ratu mak comblang ngak tau kalau si putrid tami ini sudah jadian sama pangeran alif. Serius tam…..emang kapan kamu jadiannya ?“ Tanya nala penasaran”. Hem….baru jalan satu minggu sih, sori yah kalau ngasi kabarnya terlambat, soalnya aku lagi sibuk pacaran sama pangeran alif~ku tercinta. “jawab tami dengan wajah tersipu malu”. Pantas saja satu minggu belakangan ini kamu ngak ada kabarnya sampai-sampai tu batang hidung ngak nongol-nongol didepanku. He….he “ ledek nala pada tami ”.
Melihat orang lain bias bahagia, nala jadi bangga dengan apa yang telah ia perbuat. Tapi apakah dengan semua itu aku akan bahagia ?“ ucapku dalam hati sambil menyaksikan muda-mudi yang lagi asyik pacaran berkat bantuannya”. Aku tidak yakin apakah aku juga bisa bahagia seperti mereka sekarang ? “ tanyaku dalam hati ”. Aku heran kenapa aku bias bantu orang lain untuk bahagia dan menemukan cintanya sedangkan aku sendiri ngak bisa menemukan cintaku sendiri. Huuuuu…….aduh mikir apa sih aku, ini kan sudah menjadi pekerjaan aku.
**********
Tak terasa matahari sudah tenggelam dan bersembunyi dari peraduannya. Suara jangkrik pun menghiasi dinginnya malam yang tidak begitu sepi bagiku, soalnya di rumah sedang ramai karena keluarga besaraku lagi ngumpul. Maklum malam minggu jadi mereka pada buat acara di rumah deh.
Nal….HP kamu bunyi tuh !“ ucap kak mila dengan nada jengkel”, mungkin karena suara HP aku yang dari tadi bunyi melulu tapi tidak aku hiraukan karena lagi malas angkat telpon aja. Ingin rasanya tu HP aku banting biar ngak bunyi lagi, soalnya mengganggu banget. Tapi kalau dibanting rusak dong “ pikirku dalam hati ”, dengan terpaksa aku angkat tu telpon.
Halo…….bisa bicara dengan nala ?oh……iya saya sendiri “ balas nala dibalik telepon”. Emang ini siapa dan ada keperluan apa yah? Masa lupa sama teman sendiri, aku rani teman SMP kamu dulu. Oh…..rani yang si ratu gossip itu yah ? “Tanya nala dengan meledek”. Ih….nala bisa aja deh. Oh…iya nal, dengar-dengar info katanya kamu jadi biro jasa mak comblang yah ? mau dong aku di comblangin “ pinta rani pada nala dengan sedikit meledek”. Hem…..gimana yah ??? OK deh, tapi jangan sekarang yah soalnya aku belum punya target nih buat dicomblangin sama kamu. Kalau aku sudah dapat target aku kabarin deh, ok si ratu gosip“ ledek nala sambil mengakhiri percakapannya dengan rani”.
Seperti biasa yang dilakukan nala ketika sedang duduk santai diserambi rumah sambil memandangi langit yang biru dan merasakan sejuknya angin sepoi-sepoi di sore hari. Ya…apa lagi kalau bukan menghayal, menghayalkan pekerjaan tetap nala setiap sore. Apalagi cuacanya mendukung pasti khayalannya aneh-aneh saja. Tiba-tiba nala dikagetkan oleh bunyi handphonenya sendiri dan tanpa basa basi langsung aja itu handphone diangkat tanpa melihat siapa yang sedang menelponnya. Halo...adek jadikan tuk pergi bareng kakak ? “suara dibalik handphone dengan nada bertanya pada nala”. Hem…ni siapa yah ? “Tanya nala balik”. Kok kamu nanya, apa kamu ngak save nomornya kakak ? ini kan aku bima….” Jawabnya dengan lantang”. Oh….kayaknya kakak salah sambung deh soalnya aku ngak punya teman yang namanya bima. Btw dah dulu yah soalnya masih ada yang ingin saya kerjakan. Assalamualaikum…..”jawab nala sambil menutup telponnya”.
Berulang-ulang HP nala berbunyi dengan nomor pemanggil yang sama dengan yang tadi sore dia temani cerita ditelpon yang kayaknya salah sambung. Nala sih malas nanggapin telpon yang ngak jelas tapi ngak ada salahnya diangkat, mungkin bias jadi lahan bisnis kedepannya “pikir nala sambil mengedipkan mata, pertanda ia mendapat ide yang bagus”. Sejak percakapannya ditelpon dengan kak bima, nala mulai akrab dan tak jarang nala sering jalan berdua dengan kak bima.
*********
Kak bima,,,begini aku punya teman cewek, dia itu cantik loh. Mau tidak kalau aku comblangin kakak dengan temanku itu ? “Tanya nala sambil maksa-maksa pada kak bima”. Emang dia mau kenalan sama cowok jelek kayak aku ? “Tanya bima dengan muka yang ngak yakin”. Siapa bilang kakak itu jelek, kakak gagah loh. Aku saja naksir sama kakak, eh….sori Cuma bercanda. “ledek nala pada kak bima”. Akhirnya percakapan antara nala dan bima pun berakhir saat keduanya harus pulang kerumah masing-masing karena malam telah menjemput.
Nala yang awalnya memohon-mohon pada kak bima untuk dicomblangin sama temannya yang bernama rani itu pun tanpa sadar mengetahui kalau sebenarnya ia sudah jatuh cinta pada kak bima. Ia tidak sadar dengan apa yang ia lakukan, tanpa sengaja dia sudah menyakiti dirinya sendiri karena menyerahkan orang yang dicintainya pada cewek lain. Nala baru sadar ketika bima dan rani sudah resmi jadi pasangan kekasih, sejak itu hidup nala hampa lagi tanpa perhatian dari kak bima yang selama ini selalu ada disaat nala sedang sedih atau pun senang. Dasar nala bodoh….tulalit…..telmi, kenapa sih bisa-bisanya aku comblangin dia dengan cewek lain. Huuuuuu“ gumam nala pada dirinya sendiri”.
Sejak kejadian itu nala kapok jadi mak comblang ,ia takut terjebak cinta lagi pada hal klien-klienya pada ngantri untuk mendapatkan bantuan khusus dari nala si ratu mak comblang itu. Tapi hidup nala berjalan seperti biasanya lagi kok, nala yakin suatu saat nanti ada peri mak comblang yang siap membantu nala untuk menemukan pangeran nala yang sesungguhnya “pikir nala dalam lamunannya di tengah siang bolong saat itu”.




Damayanti Childiesh

Cerpen_Ketika Cinta Jatuh Cinta


Hanya kamu yang bisa membuat aku jadi tergila-gila…kata-kata itu berulang-ulang terdengar ditelingaku sampai membangunkanku dari tidur lelapku. Ternyata itu nada dering dari handphonenku yang ku save khusus untuk kekasihku, supaya aku tahu kalau dia yang menelpon. Dengan cepat kuangkat telponnya.
“Halo cin…” ada apa say ? balas cinta dibalik handphone. “Sory cin, kalau sudah mengganggu tidur siangmu” ngak apa-apa “balas cinta”. Sebentar kan malam minggu, mau tidak kamu temanin aku balapan sama teman-teman. Pleas aku janji ini terakhir kalinya aku ajak kamu kearena balapan ? “Tanya candra dengan memohon”. em…em…tapi kamu jemput aku dirumah trus minta izin yah sama orang tuaku “bujuk cinta”. makasih yah cin “balas candra”. Kemudian ditutupnya sekejap handphone cinta dengan wajah yang tersipu-sipu.
Ketika senja telah berlalu, gelapnya malam dan terangnya cahaya bulan serta gemerlapnya kerlipan bintang seraya menyambut. Tak kusangka malam yang begitu indah lenyap seketika saat motor yang berlawanan arah saling bertabrakan. Darahnya bercucuran di pelipis dan di hidung, tak kuat rasanya aku melihat semua ini. Orang yang aku sayangi sekarang Cuma tinggal nama yang hanya bisa untuk dikenang. Tak kuat rasanya aku menjalani ini sendiri tanpa perhatian dan kasih sayang darinya. Dia meninggalkan begitu banyak kenangan yang sulit untuk dilupakan. Tapi aku yakin aku bisa keluar dari belenggu kesedihan yang aku alami sekarang.
Tiga tahun aku tersiksa dan merasa bersalah. Aku selalu di bayang-bayangi perasaan bersalah. Aku tak bisa melupakan semua peristiwa itu. Kejadian itu selalu menghantuiku, aku tak bisa mencegahnya, aku tak bisa menolongnya padahal aku selalu ada di sampingnya “Teriakku dalam hati”. Candra kau adalah kenangan manis yang pernah aku miliki dan tak akan kulupakan sampai kapanpun “ucap cinta dalam lamunannya”.
Cin…cinta! Temani aku kerumah yuk, soalnya aku lupa bawa perlengkapan untuk acara sebentar “bujuk tina”.
Tapi kita kesana naik apaan? Motor kan Cuma satu padahal kita kan bertiga? “balas cinta”.
Tenang, kan ada pak yusuf yang bersedia mengantar kita. “ucap tina sambil melirik pak yusuf”.
Bapak mau kan antar kita? Ngak lama kok paling Cuma 20 menit kita sudah sampai disini lagi. “Bujuk tina pada pak yusuf”.
Motorpun melaju dengan kecepatan yang kencang. Tak tahu kenapa motor pak yusuf yang saya tumpangi kehilangan jejak tina. Aku tak tahu harus mencari kemana, aku juga tidak tahu alamat rumahnya. Aku kebingungan, kami mondar-mandir mencari tina tapi kami tidak melihat batang hidungnya. Akhirnya kuputuskan untuk kembali kesekolah.
Astaga…! Pak kita sekarang ada dimana? Tanya cinta dengan ekspresi kaget.
Ya kita sekarang ada di ancol. “jawab pak yusuf dengan santai”
Pak kita kan rencananya mau balik kesekolah kok malah ke ancol sih? “Tanya cinta lagi”
Ngak apa-apakan kita mampir sebentar disini? “jawabnya dengan ringkas”
Pokoknya aku mau balik kesekolah, titik. “Keluh cinta”
Tangannya yang jahilpun mulai beraksi, dia memegangku dengan erat. Dia ingin memperkosaku. Aku memberontak, menjambak rambutnya, menendang-nendangnya. Akhirnya aku lepas dari gengaman tangannya yang kuat. Aku menangis sesegukan, aku menarik nafas lega. Akhirnya aku bisa lepas darinya. Aku berfikir sejenak “aku tidak percaya pak yusuf yang begiu baik di depan kita bisa melakukan semua ini”. Aku terus menangis dan mengemis padanya agar dia membawaku kembali kesekolah. Akhirnya hatinyapun luluh dan dia mengantarkanku kembali kesekolah.
Suasana di sekolah sungguh ramai, banyak orang dan pastinya aku lega bisa kembali kesekolah dengan selamat. Semua peristiwa yang aku alami tadi aku ceritakan pada teman-temanku, agar bebanku tidak terlalu berat. Beberapa bulan kemudian aku tamat dari sekolah itu dengan membawa pulang banyak kenangan baik kenangan manis maupun kenangan pahit.
Setiap pria yang mendekati cinta, pasti pria itu akan kecewa karena cinta menolaknya. Cinta masih trauma dengan sosok pria, baginya pria adalah masalah besar yang pernah dia hadapi. Cinta bukannya tidak mau membuka hatinya untuk pria, tapi untuk saat ini cinta lebih memilih sendiri ketimbang punya pacar. Lambat laun cinta pun melupakan kejadian masa lalunya yang sempat mengacaukan pikirannya.
Ketika dewa mendekatinya, cinta dengan mudahnya menerima dewa tanpa syarat apapun. Tapi cinta tak sebodoh itu, cinta menerima dewa karena dia Cuma ingin senang-senang semata bukan karena perasaan cinta. Sebulan kemudian cinta memutuskan dewa dengan seenaknya tanpa tahu alasannya. Sejak kejadian itu cinta bagaikan PLAY GIRLS yang selalu gonta-ganti pacar. Cinta pacaran denga pria paling lama sebulan habis itu ganti lagi. Aldy, Putra, Ridho, Yoga, Dimas, bima, Wira, Eko, Dodi, Rangga, Andi, Indra, Zul dan masih banyak lagi yang belum sempat aku simpan dimemori otakku, karena itu ngak penting bagiku. itulah sederet nama-nama mantan pacarnya cinta selama dia kuliah.
Cinta ngak peduli dengan perasaan orang yang telah di putuskannya. “Aku tidak mengerti mengapa aku mempermainkan mereka?”. Mungkinkah ini semua hanya untuk balas dendam? “Tanya cinta dalam hati”. Tapi mereka kan pria? “pikir cinta dengan kebingungan”. Tuhan, maafkan aku telah menyakiti perasaan mereka. Mereka tidak salah yang salah adalah keadaan yang membuatku menyalahkan kaum pria.
Tuhan, jika diberi kesempatan aku ingin memulainya dari awal lagi dan aku berjanji tidak akan mengulanginya untuk kedua kalinya “pinta cinta”. Cinta adalah salah satu cewek yang tekenal di kampusnya. Cinta terkenal cerewet, humoris, ramah sama orang, murah senyum, dan tak terlupakan dia orangnya manis. temannya pun care sama dia sampai-sampai banyak yang berharap bisa menjodohkan keluarga mereka denga cinta.
Dering handphone yang berulang-ulang terdengar ditelinga cinta akhirnya membangunkannya yang sedang lelap ditidur siangnya.
“Halo…! Bisa bicara dengan cinta?”
“iya, ini dengan siapa?” balas cinta di balik handphone.
“Aku raja, sepupunya kiki teman GENK kamu di kampus” jawab raja.
“Oh…! Raja, aku ingat kok. Kitakan pernah ketemu satu kali. BTW tumben kamu telpon? Ada perlu yah?.
“Sory, kalau mengganggu? Balasnya dengan singkat.
“Enggak apa-apa kok”
“Boleh ngak kalau aku kerumahmu besok?”
“Boleh aja, tapi kamu mau ngapain datang kerumah?”
“Yah…! Cuma pengen main aja kerumahmu”
“It’s OK no problem” kemudian di tutupnya sekejap handphone cinta.
Senja berlalu dengan cepat. Waktu terus berlari menggapai malam. Malam semakin larut, terasa dingin menusuk tulang. Malam tak terasa akhirnya tergantikan oleh pagi yang begitu cerah. Seperti biasa aktifitas cinta, datang kekampus membawa sejuta canda dan tawa buat teman-temannya.
Ketika siang telah sampai separuh. Tiba-tiba cinta di kagetka oleh handphone yang disimpan diatas meja belajar. Ternyata itu telpon dari raja. Dengan cepat cinta mengangkat telponnya.
“Halo…Assalamu alaikum”
“waalaikum salam” balas raja.
“Cinta, Aku sudah ada di dekat rumah kamu”
“Emang posisi kamu sekarang dimana?” Biara aku yang jemput kamu.
“Di dekat SD” jawabnya dengan singkat.
“Ok…tunggu aku yah!
Sosok pria tampan dengan seragam kebanggaannya seraya melambaikan tangan. Oh…! Tuhan itukah raja?. Kami langsung akrab dan sering jalan bareng setiap ada kesempatan. Orangnya baik, berwibawa, pemberani, dan pastinya dia serius dengan kata-katanya. Setelah beberapa hari mengenalnya dengan beraninya dia mengungkapkan perasaannya pada cinta. Cinta kaget bercampur senang, tapi cinta bingung harus jawab apa. Akhirnya cinta dengan senang hati menerima cinta raja.
Kiki adalah mak comblang yang handal bagi cinta dan raja. Bagi cinta kiki adalah pembawa jodoh baginya. Karena kiki lah cinta dan raja bisa bersatu. Banyak yang setuju tapi banyak juga yang tidak merestui hubunganku dengan raja. Kira adalah salah satu sahabatku yang tidak setuju aku berhubungan dengan raja, dia selalu melarangku untuk bertemu dengannya.
Walaupun banyak yang menentang hubunganku dengan raja aku tetap menjalaninya dengan santai. Aku tidak ingin mempermainkan perasaan orang lain lagi. Kali ini cinta benar-benar cinta sama raja, pria pujaan hatinya. Baru kali ini cinta tulus mencinta seseorang. Cinta ingin raja menjadi pria terakhir dalam hidupnya.
Tahun 2009 cinta sambut dengan rasa syukur. Cinta bangga pada dirinya karna sebentar lagi dia akan di wisuda. Entah mengapa detik-detik menjelang wisuda suasana hati cinta tak menentu. Akhir-akhir ini aku selalu murung dan suka baget dengar lagu patah hati. Mungkin ini Cuma firasatku saja atau suasana hatiku yang kurang mendukung. Handphone yang kutaruh di bawah bantal tiba-tiba bergetar dan membangunkanku.
“Halo, Assalamu alaikum”
“Waalaikum salam” jawab dibalik telpon.
“Benar ini dengan cinta?”
“Iya…kalau boleh tahu ini dengan siapa yah?”
“Masa lupa? Aku mantan pacarnya kiki, aku Ruly”
“Ada apa yah? Tumben nelpon”
“Tapi jangan marah yah? soalnya ini mengenai kamu dan sahabatmu kiki”
Akhirnya ruly menceritakan semuanya dengan jelas tentang kebohongan yang sudah lama mereka simpan rapat-rapat. Aku ngak nyangka sahabatku sendiri tega menyakiti perasaanku. Hatiku pilu mendengar semua kejujuran dari mulut ruly. Kemudian di tutupnya sekejap handphone cinta dengan linangan air mata. “kiki, kamu kok tega banget ngelakuin ini semua padaku? “tanyaku dalam hati”. Semalaman aku tidak bisa tidur, aku terus bertanya-tanya dalam hati. Tuhan……inikah yang dinamakan patah hati? Air matapun tak terbendung, cinta terus menangis dan menangis lagi. “Aku harus bangkit, aku tidak boleh larut dalam masalah ini” kata cinta dengan lantang.
Di suatu pagi dimana matahari sudah terbit. Cinta yang beranjak dari tidurnya kini ia sudah siap memulai harinya yang baru. Sesampai di kampus cinta bersikap seperti biasanya, dia tidak ingin kelihatan sedih didepan teman-temannya. Tapi bagaimanapun juga rasa kesal tetap bersarang di hati cinta. Tapi cinta masih kuat menahan semuanya. Walaupun sedang patah hati, cinta tak akan lupa untuk selalu tersenyum.
Handphone cinta berdering, ternyata ada pesan singkat. Ternyata itu dari raja, dengan cepat cinta membacanya. Hati cinta sakit, terasa di iris-iris. Rasanya cinta ingin menangis tapi cinta masih kut menahannya. Kata-katanya begitu menyakitkan, tapi apa boleh buat aku hanya bisa tersenyum dan menahan rasa sakit hatiku. Sekejap sikap kiki juga berubah padaku, entah kenapa. “pikirku dalam hati”. Satu persatu teman-teman GENKku mengetahui ini semua. Mereka marah dan hanya itu yang bisa mereka perbuat. Mereka tidak bisa berbuat banyak padaku. Tapi aku bersyukur mereka perduli padaku, mereka juga selalu ada buatku.
Hari ini tanggal 13 februari, dimana orang sibuk mempersiapkan malam VALENTINE. Walaupun valentine kali ini cinta sendiri tanpa adanya sang kekasih. Tapi bagi cinta setiap hari adalah hari kasih sayang. Ucapan demi ucapan cinta terima melalui via SMS. Cinta senang karna masih ada yang memperhatikannya, terutama ruly yang sudah dianggapnya sebagai saudaranya sendiri.
“Halo…..!Cinta aku cinta sama kamu” suara ruly dibalik handphone”
“Cinta terus menolak dan meyakinkan ruly tentang perasaannya. Tapi ruly tetap pada pendiriannya. Dia tetap memaksa cinta untuk menerima cintanya. Akhirnya cintapun luluh dan menerima cinta ruly dengan keterpaksaan”.
Cinta menjalani cintanya bersama ruly dengan keterpaksaan. Cinta seperti membawa beban berat ketika menerima cintanya ruly. Tapi cinta yakin dia adalah pria yang baik baginya. Cinta tak ingin disakiti lagi. Dia menjalani hubungan cintanya dengan santai tanpa beban sedikitpun. Ruly begitu baik padanya, tak sedikitpun ruly menyakitinya. Cinta bersyukur bisa di pertemuka dengan ruly. Walaupun mereka menjalin hubungan jarak jauh, tapi bagi mereka kepercayaan itulah yang paling utama.
Sudah tiga bulan cinta menjalin hubungan jarak jauh bersama dengan ruly. Cinta lebih enjoy dari sebelumnya karena mereka menjalaninya tanpa adanya aturan yang dapat membatasi ruang gerak mereka berdua.
“Nomor yang anda hubungi sedang tidak aktif atau berada di luar jangkauan”. Kata itu berulang-ulang aku dengar setiap aku menghubungi handphone ruly. Aku khawatir dengan keadaannya, apakah yang sedang terjadi padanya? “Tanya cinta dalam hati”.
Hatiku selalu bimbang memikirkannya. Aku selalu bertanya-tanya kenapa dia tidak pernah telpon atau sms aku. Tiba-tiba perasaan takut kehilangan menyelusup di hati cinta. Jangan-jangan ruly berusaha ingin melupakanku! “pikir cinta dalam hati”. Astaga…..! kok aku berpikir sampai kesitu sih ? “Bantah cinta dengan spontan”. Assalamu alaikum………suara itu terdengar berulang kali. Waalaikum salam, “balas cinta di balik cinta”.
Hah……….!!! Ruly kok kamu tahu rumahku? “cinta melotot saking kagetnya melihat kedatangan ruly”. Eh….sory sampai lupa, Rul, om silahkan masuk ! “ajak cinta”.
“Kok kamu pulang ke Makassar ngak bilang-bilang? “Tanya cinta”.
“Ngak apa-apa cuma mau kasih kamu surprise aja, kamu ngak marah kan? Tanya ruly.
“Ayah sama ibu kamu dimana? “Tanya ruly lagi”.
“Emang kenapa? Kalau ada yang penting aku panggil deh.
Ma……..ma………mama……..”dengan suara nyaring cinta memanggi ibunya”. Ada yang mau bertemu sama mama nih !. Sekejap mama cinta datang “ada apa sih, kok manggil mama sampai satu kampung bisa mendengar”. Ah….mama bisa aja bercandanya “ledek cinta”. Oh….ada tamu yah ? “mama cinta duduk sambil ngobrol sama ruly dan ayahnya”. Dengan cepat cinta meminta izin pada mamanya untuk kedapur membuat minuman.
Entah apa yang mereka bicarakan. Kayaknya mereka membicarakan masalah serius “Tanya cinta yang sedang kebingungan”. Cin…cinta minumannya mana nak ? “panggil mama yang sedang asyik ngobrol di ruang tamu”. Iya…iya tunggu, “jawab cinta sambil membawa dua gelas teh dan sepiring kue”. Cinta aku datang kesini untuk melamar kamu, kamu mau kan jadi istriku? “Tanya ruly pada cinta”. Hah…….melamar aku “jawab cinta dengan ekspresi muka yang kaget”. Alhamdulillah aku terima, tapi kamu ngak main-main kan dengan keputusanmu?. “tanya cinta berulang-ulang pada ruly”. Insya allah, ini keputusan yang paling terbaik bagi kita berdua “jawab ruly sambil tersenyum manis pada cinta”.
Tuhan….terimah kasih telah mempertemukan hambamu ini dengan jodohnya. Mudah-mudahan dia adalah jodoh dan suami yang terbaik bagi hamba. “Amie……….n” jawab ruly dibalik gorden kamar. Ah….mas ngagetin aja “jawab cinta sambil menoleh pada suaminya tercinta”.










Damayanti Childiesh
27 Januari 2009

Cerpen_Puisi Untuk DIANDRA

Air sungai yang jernih dan bening ini masih kupandangi. Airnya tenang, banyak sekali batu-batuan kecil. Udaranya dingin menyelimuti tubuhku yang kurus ini. Aku masih mengenakan gaun hijau yang biasa kukenakan seperti hari-hari sebelumnya. Pelan-pelan kudayung perahu yang sedang kunaiki. Terdengar sayup-sayup suara jangkrik. Tampaknya hari mulai petang. Tapi aku tidak menghentikan niatku untuk mendayung terus. Perahu terus kudayung sampai aku menemukan sumber ketenangan dalam hatiku sendiri. Kulihat disisi kiri kananku tumbuh semak-semak yang semakin hari semakin tinggi dan rimbun.
Udara makin lama makin dingin. Aku menghentikan niatku mendayung. Namaku DIANDRA, orang bilang wajahku manis mirip Ve AFI. Ada juga yang bilang wajahku lugu dan polos tapi tomboy. Aku tidak peduli dengan omongan orang lain. Ibuku seorang ibu rumah tangga biasa. Ayahku seorang kuli bangunan. Terkadang aku merasakan hidupku semakin hari semakin membosankan. Aku tidak tahu mengapa setiap malam aku selalu mendayung perahu di sungai ini. Aku ingin pulang kerumahku sendiri, ingin berjumpa senyum ibuku. Tapi mengapa sekarang aku tidak bisa?
Rambutku terurai panjang. Angin malam memainkan rambutku. Aku berdiri diatas perahu sambil menoleh keatas. Malam semakin gelap, mendung mulai menutupi bulan yang tampak malu-malu menampakkan wajahnya. Kemudian aku duduk kembali. Aku suka dengan air sungai ini, airnya bening dan jernih. Terkadang, setiap pagi aku melihat anak-anak kecil bermain-main di pinggir sungai.
Sambil tersenyum aku mengelus pipiku, yang kasar berjerawat. Tapi bibirku selalu mempesona. Aku melihat dan meraba jari-jari tanganku, tanganku kasar. Kenapa setiap hari bahkan setiap detik tidak ada yang pernah melihat aku menaiki perahu di sungai ini? Aku sangat kesepian dengan suasana ini.
Sejenak aku melihat gaun yang kukenakan. Gaun hijau yang bernuansa alam. Aku ingat dulu gaun ini kubeli bersama riski, kekasihku. Kejadian itu membuatku ingat kemasa lalu kembali. Saat itu umurku masih 15 tahun. Riski tersenyum kepadaku ketika aku mencoba memakai gaun ini. Saat itu aku memakainya di bulan juni.
Kau tampak cantik memakai gaun itu, cintaku. Kamu harus berjanji kepadaku untuk memakainya pada saat acara REUNI sekolah kita. Aku masih ingat kata-kata itu. Riski adalah lelaki yang baik. Badannya tegak dan rambutnya yang jabrik itulah yang membuatku tergila-gila. Dia suka sekali menuliskan puisi untukku. Puisi yang pertama kali dia berikan kepadaku berisikan puisi CINTA. Puisi itu menceritakan tentang kekuatan cinta yang ditulisnya di selembar kertas putih.
“Cinta datang kepada orang yang masih mempunyai harapan, walaupun mereka telah dikecewakan. Kepada mereka yang masih percaya, walaupun mereka telah dikhianati. Kepada mereka yang masih ingin mencintai, walaupun mereka telah disakiti sebelumnya dan kepada mereka yang mempunyai keberanian dan keyakinan untuk membangun kembali kepercayaan”.
Aku mengusap air mataku. Aku masih ingat puisi itu diberikan padaku pada saat dia menyatakan perasaannya padaku. Kapan aku bisa merasakan keteduhan tatapan mata riski lagi? Sekarang aku masih merasakan diriku tidak bersemangat lagi. Aku mendongok keatas, tampaknya mendung telah lewat. Sinar bulan menerpa wajahku, entah seperti apa wajahku sekarang. Aku mencondongkan badanku untuk mengaca wajahku di air sungai ini. Wajahku pucat, tidak ada kesejukan di mataku. Yang ada hanya kebimbangan. Terdengar suara lolongan anjing, memilukan sekali. Tampaknya anjing itu kesepian seperti diriku.
Aku mengambil dayung perahu yang sudah tua itu lalu kudayung kembali perahuku. Sambil mendayung aku mengingat masa laluku. Aku bertanya dalam hati, mengapa hidupku tidak bisa berubah? Kenapa aku selalu medayung perahu ini?. Tampaknya yang bisa menjawab adalah diriku sendiri, hatiku sedih. Angin malam kurasakan semakin lama semakin dingin. Aku kedinginan setiap malam. Aku selalu menangis dan menangis lagi. Perahu terus kudayung sampai aku berhenti menangis.
Aku mulai ingat dengan masa laluku. Pada saat itu tanggal 23 juni, sehari sebelum aku memutuskan hubunganku dengan riski. Rumahku terletak tidak jauh dari sungai yang sering kulalui ini. Aku mulai merasakan kerinduan pada masa-masa kecilku. Aku menghampiri sungai masa kecilku. Kudorong perahu ayahku ketengah sungai. Tapi gaun yang kukenakan terlalu panjang. Gaun itu menjerat langkahku, aku terpeleset dan kepalaku terbentur batu besar yang ada di pinggir sungai. Mulai saat itu aku merasakan kegelapan. Bahkan, sampai saat ini yang selalu membelenggu jiwaku. Itulah penyebab sehingga aku tidak bisa pulang untuk memeluk tubuh riski yang dapat menghangatkan jiwaku yang sedang kedinginan sekarang ini.
Tubuhku semakin dingin, air mataku terus menetes. Pipiku basah, aku merindukan senyuman riski, sentuhan lembut riski, puisi-puisi dan kecupannya di dahiku. Kapan aku bisa merasakan itu lagi? Mengapa hidupku terombang-ambing seperti perahu ini? Seharusnya aku tidak memutuskannya pada malam itu. Aku hanya bisa menangisi diriku sendiri. Aku mulai terdiam dan mulai memandang sekelilingku. Di kanan kiriku kini terhampar tanah yang lapang. Aku telah melewati semak-semak yang tinggi-tinggi tadi.
Kegelapan mulai sirna, hatiku tampak lega kini. Aku melihat sesosok manusia berdiri di pinggir sungai. Dia tegap, siapakah itu? Mengapa malam-malam begini dia berdiri disitu? Aku mulai mendekatkan perahuku kearahnya. Wajahnya kini mulai jelas terlihat, dia tampan tapi sedikit kucel. Perlahan-lahan lelaki itu tersenyum, ada lesung pipi di kedua pipinya. Ya ampun !! Itu riski yang selama ini kurindukan. Meski tak seromantis dulu, hatiku senang sekali dia ada didekatku. Terimah kasih tuhan ! Tapi siapa wanita di sebelahnya itu? Dia menggandeng tangannya riski. Siapa dia? Apakah dia pacar barunya? Mengapa riski mengkhianatiku.
Riski melihatku, dia bisa melihat aku. Aku melambaikan tanganku padanya. Kudekatkan perahku padanya. Aku tersenyum dan memanggil-manggil namanya. Mengapa dia diam dan tidak membalas senyumanku? Aku mulai mencoba melambaikan tanganku padanya. Mengapa dia tetap diam? Apakah dia tidak menyadari keberadaanku.
“Diandra, cinta datang kepada orang yang masih mempunyai harapan, walaupun mereka telah dikecewakan”. Riski terdiam dan ada air mata di pipinya. Aku tidak tahan melihat itu semua. Wanita yang berdiri di sebelahnya menenangkan hati riski. Siapakah wanita itu? Wajahnya tidak jelas terlihat.
“Kepada mereka yang masih ingin mencintai, walaupun mereka telah disakiti sebelumnya dan kepada mereka yang mempunyai keberanian dan keyakinan untuk membangun kembali kepercayaan”. Riski mengucapkannya sambil menangis . Aku sadar kali ini, yang diucapkan riski adalah puisi yang dia berikan padaku untuk menyatakan cintanya. Oh tuhan, mengapa puisi itu diucapkannya lagi?
Siapa wanita itu? Dia menggandeng tangannya riski. Aku melihat kilauan di jari manisnya, itu cincin. Dan cincin yang dikenakan riski sama dengan cincin wanita itu. Ya tuhan ! itu tunangannya. Aku mulai menangis, pipiku basah oleh air mata. Riski tidak bisa aku peluk lagi dan tak kusangka akan begini jadinya.
Aku terdiam dan memandangi wajah riski. Perlahan-lahan riski dan wanita itu pergi. Air mataku menetes. Aku mulai mendayung perahuku, perahuku mulai meninggalkan riski untuk selama-lamanya. Aku menoleh sekali lagi kemasa laluku yang manis itu, yang hanya tinggal bayangan saja.
“Riski, jangan pernah berkata selamat tinggal jika kamu masih ingin mencoba. Jangan menyerah selama kamu masih bisa maju. Jangan pernah berkata bahwa kamu tidak mencintai orang itu lagi, bila kamu tidak bisa membiarkannya pergi”. Aku tetap sayang kamu riski. Perlahan-lahan kudayung perahuku. Biarlah riski menjadi cinta masa laluku.

1 September 2007 Damayanti Childiesh

Cerpen_Misteri Malam Renungan


Hari ini adalah hari yang paling menegangkan buat kami semua, tepatnya semua yang ada di SMK Neg. 1 Bakti Terpadu. Di SMK Bakti Terpadu ini aku menuntut ilmu. SMK Neg. 1 Bakti Terpadu ini merupakan satu-satunya sekolah seni di Indonesia bagian timur. Sekolah ini terkenal dengan kenakalan dan kebebasan siswa-siswanya. Walaupun demikian tak jarang kami temui alumni dari sekolah ini yang dapat meraih kesuksesan.
MOS atau (Masa Orientasi Siswa)adalah merupakan salah satu kegiatan yang paling dibenci oleh siswa baru, tetapi bagi panitia MOS tidak terkecuali saya merupakan hal yang paling di tunggu-tunggu. Karena selain kami dapat mengambil keuntungan dari mereka kami juga dapat melakukan aksi balas dendam.
Fir…gimana persiapannya sebentar malam ? “Tanya ina sambil memandang firda yang lagi asyik makan cokelat”. Ih….ganggu aja “jawab firda dengan muka sebel “. Lebih jelasnya sih Tanya Ilo sama deni aja, nah tuh mereka datang “kata firda sambil menunjuk ilo dan deni”.
Ilo, den gimana acara sebentar malam, kamu dah siapin kan susunan acaranya ? “Tanya ina dengan tergesa-gesa”. Semuanya sih sudah beres tapi……!!! Tapi kenapa ? “Tanya ina lagi”. Begini sebenarnya ada beberapa guru yang melarang kita untuk melaksanakan malam renungan lagi “jawab deni”. Tapi den, inikan salah satu tradisi dari sekolah kita. “balas ina”. Ngak taulah, kita lihat saja sebentar jadi tidaknya. “jawab firman dengan muka ragu-ragu”.
Kalau pemikiran kamu begitu kamu salah besar den, ini bukan masalah sepele. Gimana seandainya acara ini ngak jadi pasti kita selaku panitia juga kan yang disalahkan karena tidak memberika informasi terlebih dahulu. “balas ina dengan kesal”. Tiba-tiba ilo angkat bicara “gimana kalau masalah ini kita rundingkan dengan bapak Kepala Sekolah ?”. Ih….wauw ide kamu bagus juga, ternyata kadang-kadang otakmu bias encer juga yah ? “ledek ina “.
Mereka bertiga pun bergegas menuju ruangan Kepala Sekolah. Setelah 15 menit mereka merundingkan masalah itu dengan Kepala Sekolah, akhirnya masalah itu mendapatkan titik terang juga. Mereka berhasil membujuk Kepala Sekolah agar acara malam renunga tetap di laksanakan. Mereka bertiga keluar dari ruangan dengan muka berseri-seri. Pak kepsek baik juga yah selai itu bijak sana lagi, ih….wauw keren deh. “puji ina pada kepsek “. Dasar fans fanatiknya indra sampai-sampai cara bicaranya juga ditiru “ledek deni”. Indra siapa sih yang kalian bahas ? “Tanya ilo”. Mulai deh lemotnya, tadi kan kamu dah pintar kok lemot lagi sih “jawab ina dengan kesal”.
Makanya, jangan Cuma mengurung diri dikamar kerjaannya setiap hari. Sekali-kali kek nonton TV jadi kamu ngak KUPER atau (kurang pergauan) “sambung ina”. Tak lama kemudian mereka bertiga meninggalkan sekolah dan pulang kerumah masing-masing.
Acara demi acara telah di tampilkan, kini saatnya acara yang paling dinanti-nanti bagi siswa baru yaitu acara hiburan. Dimana acara ini melibatkan langsung antara panitia dengan peserta. Di acara ini mereka mengekspresikan kemampuan masing-masing sesuai dengan bidang atau jurusan yang mereka pilih. Seperti musik, tari, teater dan lain sebagainya. Tak lama kemudian acara ditutup sembari menunggu waktu yang tepat untuk melaksanakan puncak dari acara malam renungan.
Para peserta siswa baru diberi kesempatan untuk tidur sekaligus istirahat sebelum acara puncak dilaksanakan. Setelah peserta mulai tertidur , maka beraksilah para panitia-panitia penyelenggara malam renungan. Selain panitia merek juga dibantu oleh para alumni-alumni lulusan dari sekolah tersebut.
Fir…..sumpah deh, kamu benar-benar mirip kuntilanak yang asli. Saya saja takut melihat make-up mu yang seram, apalagi para peserta yang baru bangun dari tidurnya. Bisa-bisa peserta pinsang atau mati berdiri lagi “ledek ina”. Bagus dong , sekalian saja panggil para sutradara film horror kesini supaya saya bisa lulus casting “jawab firda sambil cengengesan “. Oh…..iya ngomong-ngomong kamu jadi apanya dong ? “Tanya firda”. Ya biasalah, bangunin para peserta “jawab ina dengan singkat”. Trus yang jadi pocong, suster ngesot dan bla….bla….siapa dong ? “Tanya firda lagi”. Tenang, masih banyak kok panitia yang lain selain itu para alumni juga banyak yang bantu kok “balas ina”. Mereka pun kembali ketempat masing-masing.
Kok perasaanku ngak tenang yah, seakan ada yang mengikutiku “bisik ina dalam hati”. Mulai saat itu pikiranku mulai kacau, keringat dingin menghujangi tubuhku. Cemas, takut, bingung semuanya campur aduk jadi satu. Jeritan, kepiluan, dan suara tangisan seakan membanjiri pikiranku. Entah apa yang terjadi padaku saat itu. Untunglah peristiwa itu tidak berlangsung lama.
Ina menangis menyesali semua ini dan berkata dalam hati “seandainya kemarin aku mengikuti saran dari beberapa guru yang menolak diadakannya malam renungan mungkin hari ini kami tidak akan menemukan sosok mayat yang bersimbah darah”. Ina, kenapa kamu menangis ? “Tanya bu lastri”. Aku kasihan bu dengan sita karena dia harus pergi diusianya yang masih sangat muda “jawab ina”. Ina, ibu minta tolong kamu suruh teman-teman kamu untuk berkumpul di aula sekarang, soalnya ada hal yang penting yang ingin ibu sampaikan pada kalian semua “pinta bu lastri”. Baik bu, kalau begitu ina permisi dulu.
Assalamu alaikum warahmatullahi wabarakatu “Waalaikum salam warahmatullahi wabarakatu”, jawab seluruh siswa. Pertama-tama ibu ucapkan banyak terimah kasih pada anak-anakku sekalian karna kalian semua sudah berkumpul ditempat ini. Ibu menyuruh kalian kumpul ditempat ini karena ada hal yang penting yang harus anak-anakku sekalian ketahui.Ini masalah kematian teman kalian yang masih menjadi misteri bagi kalian. Ibu akan menceritakan misteri dibalik ini semua. Bu lastri pun mulai bercerita panjang lebar didepan ratusan siswa. Kini teka-teki dibalik kematian sita pun terungkap sudah. Sebagian siswa banyak yang merasa ketakutan. Selain itu ada juga yang menjerit histeris. Ina hanyut dalam cerita bu lastri, dia seakan-akan berada didunia lain dimana dia dapat menyaksikan peristiwa dimasa lalu. Tanpa sadar ina sudah berada disebuah rumah sakit . DARMA BAKTI nama rumah sakit itu. Luas, bersih dan ramai, itulah suasana yang aku dapatkan disana. Permisi sus, sus…..suster, kok ngak menjawab. “ Tanya ina dengan bingung “ . Tiba-tiba saja ina telah berada diruangan lain, ternyata itu gudang rumah sakit. Ina mendengar suatu percakapan, tidak begitu jelas sih tapi ina terus mencari sumber suara itu.
“Astaga……!!!!, dok……dokter jangan, jangan lakukan itu dok. Ina terus mencoba mencegah peristiwa tersebut tapi ina tidak bisa berbuat apa-apa. Ina merasa bagaikan pecundang yang tidak berguna. Melihat peristiwa pemerkosaan itu. Ina hanya bisa menangis melihat itu semua dan tidak bisa berbuat apa-apa. Ya….tuhan, apa yang akan dilakukan oleh dokter itu ?. Sebilah pisau tajam berada ditangan kanannya. “Tolong……tolong, jangan dok jangan bunuh aku “ pinta suster itu. Sekejap pisau tajam telah menancap diperut suster itu. Sungguh memilukan, jerit perih karena kesakitan yang dialami oleh suster itu. Untuk kedua kalinya aku tidak bisa berbuat apa-apa. Aku tidak bisa berinteraksi langsung dengan mereka. Seakan-akan aku ini tidak ada bagi mereka.
Ina keluar dari gudang untuk mencari pertolongan. Sepi dan gelap itu yang dirasakan ina saat keluar dari gudang rumah sakit. Ina heran, dia merasa waktu cepat sekali berlalu. Usaha ina mencari pertolongan sia-sia saja karna tidak ada satupun orang yang menghiraukan keberadaannya. Sepintas ina melihat dokter itu menyeret mayat yang barusan dia bunuh. Mayat itu mau dibawa kemana yah ? “ucap ina “. Tanpa pikir panjang ina pun mengikuti dokter itu dari belakang. Mayat itu terus diseret sampai akhirnya dokter itu masuk kesalah satu ruangan, ternyata ruangan laboratorium. Rasanya aku ingin muntah mencium bau busuk dalam ruangan ini “ucap ina “. Entah bau itu berasal dari mana. Semakin lama bau itu semakin menyengat. Uoh………uoh….tiba-tiba muntah melihat tumpukan mayat yang dikerumuni lalat. Tidak kuat rasanya aku melihat ini semua, ina pun pingsan seketika. “Aku dimana, kenapa ruangan ini diselimuti oleh asap ? , ucap ina yang baru sadar.
Bakar dokter gila itu……..bakar dokter gila itu. “teriak warga diluar sana”. Permisi pak kalau boleh tau ini ada apa yah ? “ tanya ina pada salah satu warga “. Begini neng “ saya beserta warga kampung ini berencana membakar rumah sakit ini beserta dokter gila itu “. Jawab bapak itu. Oh………ternyata dokter itu psikopat, pantas saja banyak pasien dan suster yang diperkosa terus dibunuh. “ucap ina dalam hati “. Seketika rumah sakit, dokter psikopat itu beserta tumpukan mayat yang berada dalam rumah sakit itu dibakar oleh warga. Dokter itu minta tolong dan menjerit kepanasan. Dia terus menjerit kepanasan. “ Brengsek kalian semua, lihat saja pembalasanku nanti. Aku kutuk tempat ini “ucap dokter psikopat itu”.
Ina……ina kamu kenapa ? “tanya firda sambil mengguncangkan badan ina”. Ina tersentak dan sadar ternyata jiwa ina barusan telah berpisah dengan raganya. Jiwanya telah berpetualang untuk mengungkap misteri dibalik malam renungan ini. Ngak apa-apa kok “jawab ina”. Fir, sekarang aku tahu semua masalahnya “ ucap ina “. Ternyata hari dimana kita melaksanakan malam renungan itu ternyata bertepatan dengan hari dimana dokter bimo dibakar oleh warga sampai-sampai dia mengucapkan kutukan itu. Emang kamu tahu dari mana peristiwa itu ? “tanya firda”. Ada deh, “ anak kecil belum saatnya untuk tahu semuanya. Khusus 17 tahun keatas, OK. “jawab ina sambil meledek”.



Damayanti Childiesh

Cerpen_Namaku Aisyah


“Setiap orang punya takdir masing-masing dan itu sudah disiapkan oleh sang pencipta untuk setiap umatnya di muka bumi ini”. Kata-kata itu terlintas sejenak dibenakku saat kurenungi perjalanan hidup yang kujalani saat ini.
Mawar…..mawar, i….ya bos ada apa bos mencari saya ? (jawab mawar yang kaget melihat kedatangan seorang laki-laki berbadan besar dan berambut gondrong yang selama ini dipanggilnya bos). “ada target baru buat kamu, seorang pengusaha kaya yang ingin dilayani cuma dengan kamu saja kalau yang lain dia tidak mau. “Kamu harus terima ini kesempatan besar, bayarannya juga pasti banyak karena pengusaha kaya” ujar si bos pada mawar.
Mawar hanya pasrah dengan keadaan yang membuatnya seperti ini. Terkadang dalam satu hari mawar harus melayani 3 orang laki-laki hidung belang yang mungkin tidak puas dengan istrinya sampai-sampai mencari pelampiasan dengan wanita lain. Terkadang mawar ingin berhenti dengan pekerjaan ini tapi apa daya setiap ia ingin kabur dari tempat hina dimana ia makan dan hidup setiap hari, ia selalu saja dihalangi oleh si bos (germo) yang mempekerjakannya selama 2 tahun silam.
Di depan cermin kutatap wajahku dalam-dalam, kumonyongkan bibir ini untuk meratakan lipstik yang kupakai lalu kupoles pipiku dengan rata. Kubersiap melangkahkan kaki ini ke tempat dimana aku menyerahkan diriku sepenuhnya kepada orang lain. Seperti biasa setelah mawar melayani pelanggannya dia buru-buru pulang dan sialnya ketika perjalanan pulang ia dihadang sekumpulan preman yang sedang mabuk berat dan berniat jahat pada mawar.
Berulang-ulang mawar berteriak minta tolong tapi tak ada satu orang pun yang lewat di jalanan itu mungkin karena saat itu sudah tengah malam, orang-orang sudah pada tidur semua. Tapi mawar terus berteriak sekuat tenaga untuk mencari pertolongan. Mawar berharap ada malaikat baik hati yang datang menolongnya. Tiba-tiba satu persatu preman itu roboh berkat jurus yang dikeluarkan oleh sosok pria tampan yang berpeci itu. Mawar yang tadinya ketakutan, spontan berlari mendekati pria itu dan merangkulnya dari belakang.
“Astagfirullahul Adzim lepaskan tangan mbak, kita bukan muhrim. Tidak sepantasnya mbak berbuat seperti ini”. Maaf mas atas sikapku tadi aku spontan, mungkin karena aku bersyukur ada orang yang mau menolongku “ucap mawar sambil tersipu malu”. Saya mengerti mbak tapi lain kali saya harap mbak tidak melakukan hal ini lagi “iya mas, saya janji tidak akan berbuat seperti ini lagi”, jawab mawar sambil menatap sosok pria tampan yang telah menolongnya.
Sejenak mawar terdiam dan mengamati tempat itu, mawar baru sadar kalau ternyata tempat itu mengingatkannya pada kejadian yang pernah menimpanya 2 tahun yang lalu. Ketika mawar beranjak dari lamunannya tanpa ia sadari pria yang telah menolongnya pun telah jauh dari pandangannya, tanpa sempat ia mengucapkan kata terima kasih pada orang itu. Derap langkah kakinya pun menuntunnya untuk kembali pulang kerumahnya. Sepanjang perjalanan mawar hanya berharap bisa bertemu lagi dengan malaikat penolongnya tadi dan mengucapkan terima kasih kepadanya.
Tidak seperti biasanya, mawar yang paling anti lewat dijalan mawar yang sempat membuatnya trauma 2 tahun yang lalu, kini tiba-tiba mawar memberanikan diri melewati tempat itu lagi. Dia berharap bisa bertemu lagi dengan malikat yang menolongnya semalam di tempat yang sama. Kali ini mawar rela kabur dari pelanggannya hanya untuk bisa bertemu dengan pria itu. Hampir satu jam mawar menunggu di tempat itu, tapi sosok pria yang dikaguminya itu belum juga lewat.
Uliran tasbih dan untaian kalimat dzikir menggema ditelingaku, sejenak hati ini tenang mendengarkannya. Suara itu makin dekat dan makin jelas terucap ditelingaku. “itu kan mas yang menolongku tadi malam” ucap mawar dengan kegirangan sambil mengejar dan memanggil pria itu.
Mas….mas, iya…ada apa mbak ? “mas masih ingat denganku ? aku adalah orang yang mas tolong tadi malam “ucap mawar sambil meyakinkan pria itu”. Insya allah saya masih ingat mbak, klo boleh tau mbak ada perlu apa memanggil saya ? begini mas tadi malam aku belum sempat mengucapkan kata terima kasih, mas keburu pergi deh. Btw terima kasih yah mas atas pertolongannya semalam. “ucap mawar sambil mengulurkan tangannya dan hendak berkenalan dengan pria itu”.
“Afwan….mbak bukannya tidak mau berkenalan sama mbak, tapi di dalam islam perempuan dan laki-laki dilarang bersentuhan selama mereka bukan muhrimnya” ucap pria itu dengan sopan. Mawar pun minta maaf dan memperkenalkan dirinya pada pria itu. Mawar baru tahu kalau ternyata pria yang dikaguminya itu adalah seorang ustadz, kekagumannya pada ustadz itu membuatnya ingin bertobat dan kembali ke jalan Allah. Mawar pun menceritakan kisah hidupnya yang kelam yang berawal dari tempat itu. Tempat dimana dia diperkosa oleh 7 orang preman dan akhirnya mawar yang awalnya bernama Aisyah kemudian mengubah namanya karena merasa tidak pantas lagi memiliki nama yang suci itu disaat badannya sudah tidak suci lagi.
Mawar yang sudah jatuh hati sejak pertama bertemu dengan ustadz itu pun minta tolong pada ustadz yusuf agar bisa ikut pulang bersamanya, karena mawar ingin bertobat dan meninggalkan pekerjaannya yang hina itu. Akhirnya ustadz yusuf pun bersedia membantu mawar untuk bertobat dan kembali ke jalan Allah. Ustadz yusuf mengajak mawar ke suatu tempat yang tak jauh dari rumah pak ustadz yusuf sendiri dan tempat itu adalah sebuah pesantren yang khusus untuk kaum hawa saja. Disana mawar dititipkan pada pemilik pesantren tersebut dan setelah itu ustadz yusuf pun kembali menuju rumahnya.
Sejak saat itulah Aisyah menjalani hidupnya seperti bayi yang baru lahir lagi. Aisyah tidak ingin menoleh kebelakang lagi, ia tidak ingin mengenang perempuan yang bernama mawar yang sebenarnya merupakan masa lalunya yang kelam. Ustadz yusuf yang sehari-harinya selalu datang menjenguk dan memastikan perubahan yang dialami Aisyah selama di pesantren itu pun disalah artikan oleh Aisyah. Aisyah pun makin kagum pada ustadz yusuf. Sampai pada suatu hari kekaguman Aisyah pada ustadz yusuf membuatnya memberanikan diri untuk menyatakan perasaannya langsung di depan ustadz yusuf.
Setelah mendengar pengakuan dari ustadz yusuf, Aisyah pun minta maaf dan merasa malu karena telah berani mencintai suami orang lain. Berulang kali Aisyah meminta maaf dan berjanji akan mengubur dalam-dalam perasaannya tersebut agar tidak terjadi fitnah diantara mereka berdua nantinya. Kejadian itu membuat Aisyah berubah drastis, imannya makin diperkuat dan ibadahnya makin khusyuk. Perubahannya disukai banyak orang, sampai-sampai pemilik pesantren tersebut hendak menjodohkan anak laki-lakinya dengan Aisyah.




Damayanti Childiesh Dg. Tamira
Jumat, 28 September 2012