Hidup adalah 10 % dari apa yang sebenarnya terjadi pada diri kita dan dan 90 % adalah bagaimana sikap kita menghadapinya. Life is Fun :)
Kamis, 25 Juli 2013
Cerpen_Sepotong CINTA buat Regina
Assalamu alaikum……..waalaikum salam, ada apa nak ? “Tanya bu Regina’’. Bu Regina dipanggil sama kepala sekolah, katanya ditunggu dikator sekarang. Oh….iya terimah kasih yah, “ jawab bu Regina sambil tersenyum ”. sama-sama bu. Kemudian bu Regina bergegas menuju kantor kepala sekolah.
Tok…….tok……tok Assalamu alaikum, waalaikum salam “jawab kepala sekolah”. Ibu manggil saya, kalau boleh tau ada apa yah bu ? “ Tanya Regina ”. begini dua hari lagi kan kita akan mengadakan kemah di bukit baruga, bagaimana kalau selama perkemahan tersebut kamu terus nginap disana dan jagain anak-anak. Soalnya guru-guru yang lain ngak bisa nginap karena mereka harus mengurus keluarga mereka. Sedangkan kamu kan belum berkeluarga, jadi ngak ada salanya kalau kamu bantu jagain anak-anak di perkemahan. “ jawab kepala sekolah panjang lebar ”, emang perkemahannya berapa hari bu ? “ Tanya bu Regina lagi ”. empat hari tiga malam. Oh….kalau begitu saya siap kok bu “ jawab bu Regina dengan lantang ”.
Regina kayaknya senang banget bisa mendampingi anak-anak diperkemahan nanti soalnya Bu Regina yakin bisa bertemu dengan pak hasan yang merupakan guru idola bu Regina. Walaupun bu Regina baru 1 bulan lebih mengajar dan menjadi guru honorer di sekolah ini, tapi dia telah diberi kepercayaan penuh pada kepala sekolah untuk mengawasi anak-anak diperkemahan.
Gimana bu Sari, barang-barang sudah pada siap semua belum ? kayaknya masih ada yang kurang soalnya aku belum melihat tenda untuk kemah disini. “jawab bu Sari”.oh……saya kira semuanya dah lengkap semua. Setelah barang-barang semua dinaikkan keatas mobil barulah bu regina beserta rekan-rekan guru yang lainnya berangkat ke lokasi tempat dimana akan diadakan perkemahan. Panas terik matahari tak membuat bu regina mengeluh karena harus mendampingi anak-anak.
Hai……bu, kemah ibu dimana ? “ Tanya salah seorang guru laki-laki yang sedikit lebih tua dari bu regina”. Kebetulan kemah saya ada didekat kemah dari sekolah bapak. ”jawab bu regina sambil tersenyum”. Berarti kita tetaggaan kemah dong bu ? senang ketemu dengan ibu,kalau boleh tau nama ibu siapa ? “Tanya pak guru”. Nama saya regina, kalau bapak sendiri namanya siapa ? “ Tanya balik bu regina pada guru tersebut”. Nama saya darwis, jadi panggil saja saya pak darwis. Kalau ibu butuh bantuan bilang saja sama saya, sebisa mungkin saya akan membantu bu regina. “ucap pak darwis”. Terima kasih sebelumnya atas tawaran untuk membantu saya, jadi kalau saya butuh bantuan ngak repot lagi kan ada pak darwis yang bisa bantu saya. Iya kan pak ? “Tanya bu regina pada pak darwis”. Iya bu, tenang aja serahkan semuanya sama pak darwis,OK. Sory pak kayaknya perbincangan kita akhiri dulu soalnya masih banyak ingin dikerjakan, kasihan anak-anak tidak ada yang membantu mereka. Lain kali kita lanjut perbincangan ini yah pak ? “ tawar bu regina pada pak darwis ”.
Seperti biasa aktivitas yang dilakukan diperkemahan yaitu upacara yang diadakan saat menjelang sore dan dirangkaikan dengan latihan olah raga sepak bola yang dilakukan para siswa. Karena merasa gerah akhirnya bu regina mengajak siswa perempuan untuk mandi dirumah warga yang dekat dengan tempat perkemahan sekalian bu regina ingin bersosialisasi dengan para warga setempat. Menjelang malam hari kegiatan-kegiatan perlombaan diaktifkan kembali dengan beberapa rangkaian acara yang begitu menarik untuk dinikmati oleh para warga. Perlombaan demi perlombaan diadakan untuk memeriahkan suasana malam diperkemahan.
Itu bukannya pak hasan yah ? “tanya bu regina dalam hati”. Lebih baik kalau aku dekati pak hasan, mudah-mudahan pak hasan respek dengan kedatanganku “ucap bu regina dengan penuh harapan”. Pak hasan adalah guru idolanya bu regina soalnya selain pak hasan gagah dia juga berpenampilan yang rapi dan gara-gara pak hasan itulah sehingga bu regina dengan senang hati mengikuti acara perkemahan ini. “ pak hasan gimana anak-anak bimbingannnya bisa tampil maksimal tidak ? “ tanya bu regina pada pak hasan dengan wajah menantang”. Eh…….bu regina, ternyata ibu juga datang diacara perkemahan sekolah yah ? Alhamdulillah bu…..anak-anak dari sekolah saya bisa tampil dengan apa yang mereka sanggup tampilkan “ jawab pak hasan dengan begitu sopannya”.
Kira-kira sekolahnya siapa yah pak yah yang bisa membawa banyak piala ketika pengumuman perlombaan dibacakan nanti ? “ tanya bu regina pada pak hasan ”. kita berdoa saja bu….mudah-mudahan sekolah saya dan sekolahnya ibu juga bisa mendapat juara “ ucap pak hasan”. Amien………mudah-mudahan yah pak ? oh iya pak kalau begitu aku kekemah aku dulu yah sekalian saya mau mengecek kesiapan anak-anak tuk ikut perlombaan besok pagi. Assalamualaikum……” ucap bu regina dengan memberi senyuman manis pada pak hasan”. Waalaikumsalam…….” Jawab pak hasan”.
Bu regina pun melangkahkan kakinya dengan perlahan seakan berat untuk meninggalkan pak hasan. Tiba-tiba terdengar suara dari belakang punggung bu regina yang dari tadi memanggil-manggil bu regina. Ternyata suara itu milik pak darwis yang dari tadi bu regina tidak melihat batang hidungnya saat acara perlombaan baca puisi anak-anak. Bu regina dari tadi kok saya ngak lihat, emang bu regina berdirinya dibagian mana ? “tanya pak darwis dengan muka penasaran”. Oh……tadi itu aku berdiri dekat panggung acara perlombaan bersama pak hasan. “jawab bu regina dengan tersenyum pada pak darwis”. Kok bu regina bisa kenal dengan pak hasan ? “tanya pak darwis lagi pada bu regina”.
Begini ceritanya pak, kemarin itu tidak sengaja saya menabrak pak hasan. Jadinya saya minta maaf sama dia dan kita kenalan. Ternyata pak hasan itu baik loh pak darwis.” Ucap bu regina meyakinkan pak darwis”. Sori yah bu regina kayaknya saya mau kembali ke tenda kemah dulu soalnya masih ada yang ingin saya urus dengan rekan guru yang lain “ pamit pak darwis pada bu regina dengan wajah yang kesal”. Oh…..iya silahkan pak, sekalian saya juga ingin kembali ketenda kemah untuk istirahat. “ ucap bu regina”. Bu regina pun beranjak pergi menuju tenda kemahnya dengan raut muka yang sedikit mengantuk. Setiba di tenda kemah bu regina memanggil semua anak-anak untuk masuk tenda dan istirahat.
Selain alas tidur yang tidak enak, suasana dingin yang seakan membekukan tubuh, dan suara bising dari anak-anak berandalan yang sedang asyik berpesta didekat perkemahan. Ingin rasanya bu regina pulang secepatnya ke rumah karena tidak tahan dengan suasana ini. Tapi bu regina harus sabar karena ini adalah tantangan dan pengalaman baru bagi bu regina. Seandainya bukan karena pak hasan, aku mana mungkin mau ikut acara beginian “ gerutu bu regina dalam hati”. Ya allah…..mudah-mudahan malam ini segera berganti dengan pagi yang cerah. Bagaimana bisa mata ini terpejam, kalau diluar sana anak-anak berandalan itu masih aja ribut dan berteriak-teriak. “ ucap bu regina dengan rasa kesal”.
Suara adzan yang merdu itu telah membangunkan bu regina yang sedang terlelap dari tidurnya. “ anak-anak bangun, ini sudah pagi. Ambil air wudhu sana kemudian kita ke mesjid shalat subuh berjamaah. “perintah bu regina pada murid-muridnya”. Siap bu…..”ucap semua anak-anak yang sekarang bersama dengan bu regina”. Matahari pagi telah memancarkan sinarnya yang begitu cerah membuat suasana hati ikut senang melihatnya. Bu regina bersama anak-anak semuanya sudah segar dan siap untuk melaksanakan perlombaan-perlombaan yang telah direncanakan untuk hari ini.
Bu regina sedikit bosan berdiam diri ditenda tanpa ada yang menemani, akhirnya bu regina memutuskan untuk jalan-jalan disekitaran perkemahan sambil memantau jalannya perlombaan. Tak sengaja ketika bu regina sedikit tersandung oleh sebuah batu kecil, tiba-tiba saat bu regina menoleh kebelakang ia melihat pemandangan yang tidak menyenangkan buat hati bu regina. Bu regina kecewa dengan apa yang dilihatnya, ia seakan tidak percaya. Teryata pak hasan yang selama ini dipuja-pujanya telah mempunyai kekasih. Karena masih penasaran dengan apa yang dilihat bu regina barusan, bu regina pun ingin membuktikan kebenarannya itu. Lalu bu regina menghampiri pak hasan yang sedang asyik berpegangan tangan dengan cewek itu. Hem……hem….sori mengganggu pak hasan, kalau boleh tau perlombaan yang khusus untuk guru sebentar kira-kira jam berapa yah pak ? “tanya bu regina dengan ketus”. kayaknya sekitar jam 2 siang bu. “jawab pak hasan”. Ngomong-ngomong siapa tuh yang duduk didekat pak hasan, pacarnya pak hasan yah ? “tanya bu regina dengan rasa penasaran”. Kok bu regina bisa tau kalau kami pacaran ? “tanya balik pak hasan”. Oh….ngak cuma tebak saja pak “ jawab bu regina lagi”. Kalau begitu aku kesana dulu yah pak, ngak enak sama kalian entar mengganggu lagi. “ kalau begitu silahkan bu, “ jawab pak hasan”.
Bu regina melangkahkan kakinya, kakinya seakan beku seperti es yang sulit untuk mencair. Hati bu regina hancur berkeping-keping, harapannya pun musnah seketika untuk bisa mengenal lebih dekat pak hasan. Air mata pun tak tertahankan akhirnya airmatanya mengalir membasahi pipi bu regina yang baru saja dipoles bedak. Sungguh sesuatu yang tak ingin bu regina dapatkan. Dalam sekejap semuanya berubah dalam hitungan menit. Pupuslah sudah harapan terbesar dari bu regina. Regina…..regina kasihan banget sih nasib percintaan kamu “ ucap bu regina dalam hati yang sedang terluka”. Benar kata pepatah, kalau ada pertemuan pasti ada yang namanya perpisahan. Mungkin pak hasan bukan jodohku, jangan-jangan jodohku masih jauh dari pandangan mata “ucap bu regina sambil bertanya-tanya dalam hati”. Tiba-tiba pundak bu regina ditepuk dari belakang, “bu regina kok melamun aja?”. siapa sih, iseng banget ?, “ucap bu regina sambil membalikkan badan”. Ternyata dari tadi pak darwis sudah ada di belakang bu regina mendengar semua apa yang diucapkan bu regina.
Bu……mungkin bu regina benar kalau pak hasan itu bukan jodohnya ibu. Tapi aku yakin kalau jodoh bu regina itu tidak jauh dari pandangan bu regina. “maksud pak darwis apa yah ?”. “tanya bu regina dengan muka serius”. Sebenarnya saya mau minta maaf sama bu regina karena telah lancang mendengarkan semua apa yang ibu ucapkan tadi. Tapi jujur saya ikut prihatin dengan apa yang menimpa hati ibu sekarang. Saya tahu saya ngak pantas mengungkapkan semua ini tapi bu regina harus tahu, kalau sebenarnya beberapa hari ini saya telah jatuh hati sama bu regina. Saya juga ngak tahu kenapa perasaan ini muncul tapi mungkin inilah yang dinamakan jatuh cinta bu. “ucap pak darwis dengan muka yang meyakinkan pada bu regina”. Oh…..jadi maksud pak darwis kalau jodoh saya itu bisa saja adalah bapak ? “tanya bu regina lagi pada pak darwis”. Mungkin saja bu, kita kan tidak tahu jodoh kita siapa. Jangan-jangan kita berjodoh bu. Amien……” jawab pak darwis”.
Maaf pak, bukannya saya menolak tapi untuk saat ini saya butuh waktu untuk menenangkan hati saya. Jadi saya harap bisa memaklumi semua ini, tapi ngak ada salahnya juga sih untuk sementara kita jalani semua bagaikan air yang mengalir. Kita ikuti saja alirannya mau kemana, kalau memang kita jodoh Alhamdulillah tapi kalau memang kita bukan jodoh kita harus terima dengan hati yang lapang. “benarkan apa yang saya katakana pak ?”. “tanya bu regina pada pak darwis”. Iya bu….saya bisa mengerti dengan keputusan ibu. Mudah-mudahan kedekatan kita saat ini bisa membantu mengurangi rasa sakit hati ibu. Amien……”ucap bu regina dan pak darwis sambil bersamaan”.
Bu regina dan pak darwis sekarang lebih akrab dan hubungan mereka tambah dekat. Seakan-akan bu regina itu ngak pernah suka dengan pak hasan. Mereka berdua juga tampak kompak membina anak-anak di perkemahan untuk mengikuti setiap perlombaan. Bahkan pak darwis rela ikut bergabung di kelompok bu regina dalam pertandingan tarik tambang antar guru. Itu semua pak darwis lakukan untuk menyenangkan hati bu regina seorang yang selama ini ia dekati. Bu regina juga merasa nyaman bisa dekat dengan pak darwis, entah kenapa tapi itulah yang dirasakan bu regina sekarang. Sekarang bu regina tahu kalau cinta yang diharapkan itu tak seindah dengan apa yang didapatkan. Tapi terkadang cinta yang kita tidak lihat padahal cinta itu ada didepan mata kita, itu biasanya mendatangkan kebahagiaan buat kita.
Gin……”panggilan sayang pak darwis pada bu regina”, mungkin bu regina hanya bisa mendapatkan cinta yang sepenuhnya bila bersama dengan pak hasan pujaan hati bu regina. Tapi saya yakin walaupun saat ini saya hanya bisa memberikan sepotong cinta buat bu regina, tapi lain waktu dan lain kesempatan saya bisa memberikan sepenuhnya hati ini buat bu regina seorang bila bu regina sudah ikhlas melupakan pak hasan dan menerima saya seutuhnya buat ibu. “ucap pak darwis sambil memegang tangan bu regina”. Sambil tersenyum bu regina meneteskan air matanya karena terharu dengan apa yang diucapkan oleh pak darwis.
Damayanti Childiesh
14 ~ Agustus ~ 2009


Langganan:
Posting Komentar
(
Atom
)