Kamis, 25 Juli 2013

Cerpen_Ketika Cinta Jatuh Cinta


Hanya kamu yang bisa membuat aku jadi tergila-gila…kata-kata itu berulang-ulang terdengar ditelingaku sampai membangunkanku dari tidur lelapku. Ternyata itu nada dering dari handphonenku yang ku save khusus untuk kekasihku, supaya aku tahu kalau dia yang menelpon. Dengan cepat kuangkat telponnya.
“Halo cin…” ada apa say ? balas cinta dibalik handphone. “Sory cin, kalau sudah mengganggu tidur siangmu” ngak apa-apa “balas cinta”. Sebentar kan malam minggu, mau tidak kamu temanin aku balapan sama teman-teman. Pleas aku janji ini terakhir kalinya aku ajak kamu kearena balapan ? “Tanya candra dengan memohon”. em…em…tapi kamu jemput aku dirumah trus minta izin yah sama orang tuaku “bujuk cinta”. makasih yah cin “balas candra”. Kemudian ditutupnya sekejap handphone cinta dengan wajah yang tersipu-sipu.
Ketika senja telah berlalu, gelapnya malam dan terangnya cahaya bulan serta gemerlapnya kerlipan bintang seraya menyambut. Tak kusangka malam yang begitu indah lenyap seketika saat motor yang berlawanan arah saling bertabrakan. Darahnya bercucuran di pelipis dan di hidung, tak kuat rasanya aku melihat semua ini. Orang yang aku sayangi sekarang Cuma tinggal nama yang hanya bisa untuk dikenang. Tak kuat rasanya aku menjalani ini sendiri tanpa perhatian dan kasih sayang darinya. Dia meninggalkan begitu banyak kenangan yang sulit untuk dilupakan. Tapi aku yakin aku bisa keluar dari belenggu kesedihan yang aku alami sekarang.
Tiga tahun aku tersiksa dan merasa bersalah. Aku selalu di bayang-bayangi perasaan bersalah. Aku tak bisa melupakan semua peristiwa itu. Kejadian itu selalu menghantuiku, aku tak bisa mencegahnya, aku tak bisa menolongnya padahal aku selalu ada di sampingnya “Teriakku dalam hati”. Candra kau adalah kenangan manis yang pernah aku miliki dan tak akan kulupakan sampai kapanpun “ucap cinta dalam lamunannya”.
Cin…cinta! Temani aku kerumah yuk, soalnya aku lupa bawa perlengkapan untuk acara sebentar “bujuk tina”.
Tapi kita kesana naik apaan? Motor kan Cuma satu padahal kita kan bertiga? “balas cinta”.
Tenang, kan ada pak yusuf yang bersedia mengantar kita. “ucap tina sambil melirik pak yusuf”.
Bapak mau kan antar kita? Ngak lama kok paling Cuma 20 menit kita sudah sampai disini lagi. “Bujuk tina pada pak yusuf”.
Motorpun melaju dengan kecepatan yang kencang. Tak tahu kenapa motor pak yusuf yang saya tumpangi kehilangan jejak tina. Aku tak tahu harus mencari kemana, aku juga tidak tahu alamat rumahnya. Aku kebingungan, kami mondar-mandir mencari tina tapi kami tidak melihat batang hidungnya. Akhirnya kuputuskan untuk kembali kesekolah.
Astaga…! Pak kita sekarang ada dimana? Tanya cinta dengan ekspresi kaget.
Ya kita sekarang ada di ancol. “jawab pak yusuf dengan santai”
Pak kita kan rencananya mau balik kesekolah kok malah ke ancol sih? “Tanya cinta lagi”
Ngak apa-apakan kita mampir sebentar disini? “jawabnya dengan ringkas”
Pokoknya aku mau balik kesekolah, titik. “Keluh cinta”
Tangannya yang jahilpun mulai beraksi, dia memegangku dengan erat. Dia ingin memperkosaku. Aku memberontak, menjambak rambutnya, menendang-nendangnya. Akhirnya aku lepas dari gengaman tangannya yang kuat. Aku menangis sesegukan, aku menarik nafas lega. Akhirnya aku bisa lepas darinya. Aku berfikir sejenak “aku tidak percaya pak yusuf yang begiu baik di depan kita bisa melakukan semua ini”. Aku terus menangis dan mengemis padanya agar dia membawaku kembali kesekolah. Akhirnya hatinyapun luluh dan dia mengantarkanku kembali kesekolah.
Suasana di sekolah sungguh ramai, banyak orang dan pastinya aku lega bisa kembali kesekolah dengan selamat. Semua peristiwa yang aku alami tadi aku ceritakan pada teman-temanku, agar bebanku tidak terlalu berat. Beberapa bulan kemudian aku tamat dari sekolah itu dengan membawa pulang banyak kenangan baik kenangan manis maupun kenangan pahit.
Setiap pria yang mendekati cinta, pasti pria itu akan kecewa karena cinta menolaknya. Cinta masih trauma dengan sosok pria, baginya pria adalah masalah besar yang pernah dia hadapi. Cinta bukannya tidak mau membuka hatinya untuk pria, tapi untuk saat ini cinta lebih memilih sendiri ketimbang punya pacar. Lambat laun cinta pun melupakan kejadian masa lalunya yang sempat mengacaukan pikirannya.
Ketika dewa mendekatinya, cinta dengan mudahnya menerima dewa tanpa syarat apapun. Tapi cinta tak sebodoh itu, cinta menerima dewa karena dia Cuma ingin senang-senang semata bukan karena perasaan cinta. Sebulan kemudian cinta memutuskan dewa dengan seenaknya tanpa tahu alasannya. Sejak kejadian itu cinta bagaikan PLAY GIRLS yang selalu gonta-ganti pacar. Cinta pacaran denga pria paling lama sebulan habis itu ganti lagi. Aldy, Putra, Ridho, Yoga, Dimas, bima, Wira, Eko, Dodi, Rangga, Andi, Indra, Zul dan masih banyak lagi yang belum sempat aku simpan dimemori otakku, karena itu ngak penting bagiku. itulah sederet nama-nama mantan pacarnya cinta selama dia kuliah.
Cinta ngak peduli dengan perasaan orang yang telah di putuskannya. “Aku tidak mengerti mengapa aku mempermainkan mereka?”. Mungkinkah ini semua hanya untuk balas dendam? “Tanya cinta dalam hati”. Tapi mereka kan pria? “pikir cinta dengan kebingungan”. Tuhan, maafkan aku telah menyakiti perasaan mereka. Mereka tidak salah yang salah adalah keadaan yang membuatku menyalahkan kaum pria.
Tuhan, jika diberi kesempatan aku ingin memulainya dari awal lagi dan aku berjanji tidak akan mengulanginya untuk kedua kalinya “pinta cinta”. Cinta adalah salah satu cewek yang tekenal di kampusnya. Cinta terkenal cerewet, humoris, ramah sama orang, murah senyum, dan tak terlupakan dia orangnya manis. temannya pun care sama dia sampai-sampai banyak yang berharap bisa menjodohkan keluarga mereka denga cinta.
Dering handphone yang berulang-ulang terdengar ditelinga cinta akhirnya membangunkannya yang sedang lelap ditidur siangnya.
“Halo…! Bisa bicara dengan cinta?”
“iya, ini dengan siapa?” balas cinta di balik handphone.
“Aku raja, sepupunya kiki teman GENK kamu di kampus” jawab raja.
“Oh…! Raja, aku ingat kok. Kitakan pernah ketemu satu kali. BTW tumben kamu telpon? Ada perlu yah?.
“Sory, kalau mengganggu? Balasnya dengan singkat.
“Enggak apa-apa kok”
“Boleh ngak kalau aku kerumahmu besok?”
“Boleh aja, tapi kamu mau ngapain datang kerumah?”
“Yah…! Cuma pengen main aja kerumahmu”
“It’s OK no problem” kemudian di tutupnya sekejap handphone cinta.
Senja berlalu dengan cepat. Waktu terus berlari menggapai malam. Malam semakin larut, terasa dingin menusuk tulang. Malam tak terasa akhirnya tergantikan oleh pagi yang begitu cerah. Seperti biasa aktifitas cinta, datang kekampus membawa sejuta canda dan tawa buat teman-temannya.
Ketika siang telah sampai separuh. Tiba-tiba cinta di kagetka oleh handphone yang disimpan diatas meja belajar. Ternyata itu telpon dari raja. Dengan cepat cinta mengangkat telponnya.
“Halo…Assalamu alaikum”
“waalaikum salam” balas raja.
“Cinta, Aku sudah ada di dekat rumah kamu”
“Emang posisi kamu sekarang dimana?” Biara aku yang jemput kamu.
“Di dekat SD” jawabnya dengan singkat.
“Ok…tunggu aku yah!
Sosok pria tampan dengan seragam kebanggaannya seraya melambaikan tangan. Oh…! Tuhan itukah raja?. Kami langsung akrab dan sering jalan bareng setiap ada kesempatan. Orangnya baik, berwibawa, pemberani, dan pastinya dia serius dengan kata-katanya. Setelah beberapa hari mengenalnya dengan beraninya dia mengungkapkan perasaannya pada cinta. Cinta kaget bercampur senang, tapi cinta bingung harus jawab apa. Akhirnya cinta dengan senang hati menerima cinta raja.
Kiki adalah mak comblang yang handal bagi cinta dan raja. Bagi cinta kiki adalah pembawa jodoh baginya. Karena kiki lah cinta dan raja bisa bersatu. Banyak yang setuju tapi banyak juga yang tidak merestui hubunganku dengan raja. Kira adalah salah satu sahabatku yang tidak setuju aku berhubungan dengan raja, dia selalu melarangku untuk bertemu dengannya.
Walaupun banyak yang menentang hubunganku dengan raja aku tetap menjalaninya dengan santai. Aku tidak ingin mempermainkan perasaan orang lain lagi. Kali ini cinta benar-benar cinta sama raja, pria pujaan hatinya. Baru kali ini cinta tulus mencinta seseorang. Cinta ingin raja menjadi pria terakhir dalam hidupnya.
Tahun 2009 cinta sambut dengan rasa syukur. Cinta bangga pada dirinya karna sebentar lagi dia akan di wisuda. Entah mengapa detik-detik menjelang wisuda suasana hati cinta tak menentu. Akhir-akhir ini aku selalu murung dan suka baget dengar lagu patah hati. Mungkin ini Cuma firasatku saja atau suasana hatiku yang kurang mendukung. Handphone yang kutaruh di bawah bantal tiba-tiba bergetar dan membangunkanku.
“Halo, Assalamu alaikum”
“Waalaikum salam” jawab dibalik telpon.
“Benar ini dengan cinta?”
“Iya…kalau boleh tahu ini dengan siapa yah?”
“Masa lupa? Aku mantan pacarnya kiki, aku Ruly”
“Ada apa yah? Tumben nelpon”
“Tapi jangan marah yah? soalnya ini mengenai kamu dan sahabatmu kiki”
Akhirnya ruly menceritakan semuanya dengan jelas tentang kebohongan yang sudah lama mereka simpan rapat-rapat. Aku ngak nyangka sahabatku sendiri tega menyakiti perasaanku. Hatiku pilu mendengar semua kejujuran dari mulut ruly. Kemudian di tutupnya sekejap handphone cinta dengan linangan air mata. “kiki, kamu kok tega banget ngelakuin ini semua padaku? “tanyaku dalam hati”. Semalaman aku tidak bisa tidur, aku terus bertanya-tanya dalam hati. Tuhan……inikah yang dinamakan patah hati? Air matapun tak terbendung, cinta terus menangis dan menangis lagi. “Aku harus bangkit, aku tidak boleh larut dalam masalah ini” kata cinta dengan lantang.
Di suatu pagi dimana matahari sudah terbit. Cinta yang beranjak dari tidurnya kini ia sudah siap memulai harinya yang baru. Sesampai di kampus cinta bersikap seperti biasanya, dia tidak ingin kelihatan sedih didepan teman-temannya. Tapi bagaimanapun juga rasa kesal tetap bersarang di hati cinta. Tapi cinta masih kuat menahan semuanya. Walaupun sedang patah hati, cinta tak akan lupa untuk selalu tersenyum.
Handphone cinta berdering, ternyata ada pesan singkat. Ternyata itu dari raja, dengan cepat cinta membacanya. Hati cinta sakit, terasa di iris-iris. Rasanya cinta ingin menangis tapi cinta masih kut menahannya. Kata-katanya begitu menyakitkan, tapi apa boleh buat aku hanya bisa tersenyum dan menahan rasa sakit hatiku. Sekejap sikap kiki juga berubah padaku, entah kenapa. “pikirku dalam hati”. Satu persatu teman-teman GENKku mengetahui ini semua. Mereka marah dan hanya itu yang bisa mereka perbuat. Mereka tidak bisa berbuat banyak padaku. Tapi aku bersyukur mereka perduli padaku, mereka juga selalu ada buatku.
Hari ini tanggal 13 februari, dimana orang sibuk mempersiapkan malam VALENTINE. Walaupun valentine kali ini cinta sendiri tanpa adanya sang kekasih. Tapi bagi cinta setiap hari adalah hari kasih sayang. Ucapan demi ucapan cinta terima melalui via SMS. Cinta senang karna masih ada yang memperhatikannya, terutama ruly yang sudah dianggapnya sebagai saudaranya sendiri.
“Halo…..!Cinta aku cinta sama kamu” suara ruly dibalik handphone”
“Cinta terus menolak dan meyakinkan ruly tentang perasaannya. Tapi ruly tetap pada pendiriannya. Dia tetap memaksa cinta untuk menerima cintanya. Akhirnya cintapun luluh dan menerima cinta ruly dengan keterpaksaan”.
Cinta menjalani cintanya bersama ruly dengan keterpaksaan. Cinta seperti membawa beban berat ketika menerima cintanya ruly. Tapi cinta yakin dia adalah pria yang baik baginya. Cinta tak ingin disakiti lagi. Dia menjalani hubungan cintanya dengan santai tanpa beban sedikitpun. Ruly begitu baik padanya, tak sedikitpun ruly menyakitinya. Cinta bersyukur bisa di pertemuka dengan ruly. Walaupun mereka menjalin hubungan jarak jauh, tapi bagi mereka kepercayaan itulah yang paling utama.
Sudah tiga bulan cinta menjalin hubungan jarak jauh bersama dengan ruly. Cinta lebih enjoy dari sebelumnya karena mereka menjalaninya tanpa adanya aturan yang dapat membatasi ruang gerak mereka berdua.
“Nomor yang anda hubungi sedang tidak aktif atau berada di luar jangkauan”. Kata itu berulang-ulang aku dengar setiap aku menghubungi handphone ruly. Aku khawatir dengan keadaannya, apakah yang sedang terjadi padanya? “Tanya cinta dalam hati”.
Hatiku selalu bimbang memikirkannya. Aku selalu bertanya-tanya kenapa dia tidak pernah telpon atau sms aku. Tiba-tiba perasaan takut kehilangan menyelusup di hati cinta. Jangan-jangan ruly berusaha ingin melupakanku! “pikir cinta dalam hati”. Astaga…..! kok aku berpikir sampai kesitu sih ? “Bantah cinta dengan spontan”. Assalamu alaikum………suara itu terdengar berulang kali. Waalaikum salam, “balas cinta di balik cinta”.
Hah……….!!! Ruly kok kamu tahu rumahku? “cinta melotot saking kagetnya melihat kedatangan ruly”. Eh….sory sampai lupa, Rul, om silahkan masuk ! “ajak cinta”.
“Kok kamu pulang ke Makassar ngak bilang-bilang? “Tanya cinta”.
“Ngak apa-apa cuma mau kasih kamu surprise aja, kamu ngak marah kan? Tanya ruly.
“Ayah sama ibu kamu dimana? “Tanya ruly lagi”.
“Emang kenapa? Kalau ada yang penting aku panggil deh.
Ma……..ma………mama……..”dengan suara nyaring cinta memanggi ibunya”. Ada yang mau bertemu sama mama nih !. Sekejap mama cinta datang “ada apa sih, kok manggil mama sampai satu kampung bisa mendengar”. Ah….mama bisa aja bercandanya “ledek cinta”. Oh….ada tamu yah ? “mama cinta duduk sambil ngobrol sama ruly dan ayahnya”. Dengan cepat cinta meminta izin pada mamanya untuk kedapur membuat minuman.
Entah apa yang mereka bicarakan. Kayaknya mereka membicarakan masalah serius “Tanya cinta yang sedang kebingungan”. Cin…cinta minumannya mana nak ? “panggil mama yang sedang asyik ngobrol di ruang tamu”. Iya…iya tunggu, “jawab cinta sambil membawa dua gelas teh dan sepiring kue”. Cinta aku datang kesini untuk melamar kamu, kamu mau kan jadi istriku? “Tanya ruly pada cinta”. Hah…….melamar aku “jawab cinta dengan ekspresi muka yang kaget”. Alhamdulillah aku terima, tapi kamu ngak main-main kan dengan keputusanmu?. “tanya cinta berulang-ulang pada ruly”. Insya allah, ini keputusan yang paling terbaik bagi kita berdua “jawab ruly sambil tersenyum manis pada cinta”.
Tuhan….terimah kasih telah mempertemukan hambamu ini dengan jodohnya. Mudah-mudahan dia adalah jodoh dan suami yang terbaik bagi hamba. “Amie……….n” jawab ruly dibalik gorden kamar. Ah….mas ngagetin aja “jawab cinta sambil menoleh pada suaminya tercinta”.










Damayanti Childiesh
27 Januari 2009

Comments
0 Comments
Comments
0 Comments

Tidak ada komentar :