Kamis, 05 Desember 2013

PUISI ( Diamnya Sang Ilalang )

Gerah bingkai biduk rindu
Bias asa diranting jiwa
Tiris ghirah dipujuk senja
Salami debu-debu kemarau
Besuk daun menguning
Disini
Disudut gedung peradaban
Kucoba hitung peluh dalam kanvas kehidupan
Sementara ilalang tak lagi menari
Temui angin selatan
Akankah
Belatung-belatung malam
Mendongeng padaku
Tentang mimpi yang terkoyak
Akankah
Sepenggal cerita bermakna awali pagi
Atau
Segalanya raib menghitung air mata
Comments
0 Comments
Comments
0 Comments

Tidak ada komentar :